News Update :
Faisal Abdullah Al Makki. Diberdayakan oleh Blogger.

TheLAN Actions

FIFA KLASEMEN

Bersatulah, Bersatulah, Bersatulah!

Rabu, 28 Desember 2011

Hingga kapan para pembina sepak bola Indonesia menyulut dendam? Hingga kapan adu argumen kosong terus didengungkan? Hingga kapan sikap pembenaran diri sendiri dipertahankan? Apakah sikap arogan seperti ini dibiarkan hingga membunuh sepak bola negeri ini?
Telah tiba waktunya untuk mengatakan: stop sampai di sini! Betul, yang bertikai adalah mereka yang mengatasnamakan pembina, tapi sesungguhnya sepak bola itu milik seluruh masyarakat. Perselisihan di tingkat elite tidak boleh mengorbankan kepentingan umum.
Apa pun alasannya, Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin dan seluruh jajarannya adalah sah. Mereka dipilih melalui kongres yang berlangsung secara terbuka di Solo, Juli lalu. Djohar dan kawan-kawan sudah melaporkan dan diterima secara baik oleh FIFA dan AFC, dua lembaga tertinggi sepak bola dunia dan Asia. PSSI era baru yang menumbangkan rezim Nurdin Halid cs. yang dianggap buruk itu telah mulai bekerja dengan gigih.
Awalnya berjalan penuh optimistis. Lihatlah bagaimana tim nasional senior kita dapat melewati hadangan Turkmenistan dan lolos ke penyisihan grup kualifkasi Piala Dunia 2014. Namun, ketika harapan dilambungkan, Indonesia malah menjadi bulan-bulanan Iran, Qatar, dan Bahrain, dan belum satu poin pun diraih.
Tidak apa-apa sebab kita masih memiliki timnas U-23 di bawah pelatih Rahmad Darmawan (RD). Garuda Muda ini tampil memikat saat turun di SEA Games. Titus Bonai cs. melaju hingga final. Sayang, Malaysia keluar sebagai kampiun melalui adu tendangan penalti.
Rupanya kehidupan harmonis keluarga baru PSSI itu hanya tampak luar. Di dalam rumah tangga telah terjadi gontok-gontokan hebat yang menimbulkan sikap saling curiga. Hanya dalam waktu seumur jagung, para pengurus PSSI terbelah dua.
Ibarat berlayar dalam satu perahu, para pengurus mendayung dengan gigih tapi ke arah yang berlawanan. Berkutat di tempat, tidak membawa dampak baik dan bahkan konflik internal menjadi konsumsi publik.
Pengurus inti PSSI, dalam hal ini 11 anggota Komite Eksekutif (komek) yang terpilih oleh kongres, bertikai. Satu di kubu Djohar dan satu lagi dimotori La Nyalla Mattalitti seolah menjadi matahari dan bulan yang terpisah jauh dan tak mungkin bersatu.
Sedemikian parahkah konflik internal itu? Faktanya demikian dan malah berkembang menjadi pertarungan adu kekuatan dan pengaruh kepada ratusan anggota. Perselisihan semakin kental dan saling mengklaim diri sebagai pihak yang paling benar dan legal di mata hukum.
Konflik di pucuk pimpinan diperparah lagi dengan bergulirnya Liga Super Indonesia (LSI). Kompetisi ini dinilai ilegal karena PSSI sudah memiliki Liga Primer Indonesia (LPI). Mayoritas pemilik klub memilih LSI karena dinilai masih sah sebagai produk Kongres Bali yang belum dicabut.
***
Djohar yang diragukan ketegasan mengambil keputusan akhirnya unjuk gigi. Seluruh produk LSI secara pukul rata dianggap melanggar aturan PSSI. Artinya, harus dikenakan hukuman. Hak pemain LSI dicabut dari kesempatan membela timnas Indonesia.
Pemilik klub, pemain, pelatih, dan para suporter berang. Keputusan PSSI dinilai tidak tepat dan terkesan arogan. Karena itu mereka berkumpul dan melakukan rapat-ria untuk menelorkan sikap: lakukan penggantian pengurus PSSI.
Semakin parah. Prestasi sepak bola kita belum menunjukkan tanda-tanda positif, tapi malah asyik berkelahi tidak karuan. Ini menunjukkan bahwa kita memang belum dewasa menerima perbedaan, mirip di lapangan yang mudah tersulut emosi.
Mengherankan juga ya, bagaimana para pengurus sepak bola dari berbagai daerah tiba-tiba berkumpul di hotel bintang lima di Jakarta. Tidak kepalang tanggung karena para 'pemberontak' di luar PSSI ini menyebut dukungan dari 452 anggota. Siapa ya yang menyediakan biaya besar itu?
Urun rembuk ini dinamai Rapat Akbar Sepak Bola Nasional. Dalam pertemuan itu tercetus tuntutan Kongres Luar Biasa (KLB). Hasil rapat ini segera disampaikan kepada Djohar di kantor PSSI, tapi tidak berhasil karena sang ketua sedang berada di Jepang.
Pada saat bersamaan, PSSI yang sah melakukan silaturahmi dengan pengurus pengprov dan klub di Semarang. Walau terkesan sepi peserta, setidaknya tetap melakukan tindakan temu anggota.
Konflik sudah terbuka. Tidak ada lagi retorika yang dapat menjelaskan posisi masing-masing. Agar jangan sampai menghancurkan semua tembok, segeralah rela membuka diri. Djohar cs. tidak boleh lagi tutup mata melihat kenyataan. Begitu juga La Nyalla cs. harus menahan diri dan bersedia berdebat secara cerdas.
Dalam tulisan terdahulu saya berharap campur tangan Jusuf Kalla dan Andi Mallarangeng. Minggu ini saya mengajukan mantan gubernur DKI, Sutiyoso, dan mantan Menpora Adhyaksa Dault untuk turun tangan mengurai benang kusut ini.
Secara legal formal, Djohar adalah sah memimpin PSSI. Hanya, apa suara anggota tidak lagi didengar? Ketika anggota ingin curhat dan berdiskusi mencari jalan keluar, kenapa ditampik? Jika merasa benar, tidak perlu khawatir didepak.
Berempat atau salah satu dari JK, Andi, Bang Yos, Adhyaksa harus rela menyediakan waktu menjadi penengah. Sepak bola dalam keadaan gawat dan butuh diselamatkan. Harus ada tokoh kuat untuk menyalakan pipa perdamaian.
Merebut kekuasaan melalui revolusi akan melahirkan revolusi baru. Karena itu, setiap orang dituntut mau mengalah untuk mencapai mufakat. Tidak ada orang sempurna di muka bumi ini, yang ada hanyalah berusaha sempurna.
Siapa yang mau berusaha sempurna? Guna menciptakah suasana kondusif, maka bersatulah. Beri ruang kepada orang bijak agar merapatkan persamaan dan mempersempit ruang perbedaan.
Sekali lagi, jangan biarkan sepak bola Indonesia hancur lebur. Jadi, bersatulah!
ian@bolanews.com
(Dikutip dari Rubrik Catatan Ringan Tabloid BOLA No. 2.289 terbit 22 Desember 2011)

La Nyala: Rapat Malam ini Untuk Siapkan KLB

Minggu, 18 Desember 2011

La Nyalla Mattaliti
Jakarta - Anggota Komite Eksekutif PSSI La Nyala Mattalitti memastikan bahwa pertemuan yang digagasnya malam ini dimaksudkan untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) untuk mengubah kepengurusan PSSI saat ini.

Hal itu dikatakan La Nyala kepada wartawan sebelum memulai pertemuan di Hotel Pullman, Jakarta, Minggu (18/12/2011) malam.

Ia mengatakan, rapat ini diikuti oleh 480 anggota PSSI dari 27 Pengurus Provinsi (Pengprov), dengan tujuan membentuk apa yang disebut dengan "Komite Penyelamat", yang diberikan mandat untuk menjalankan KLB.

"Kami sudah memiliki surat dukungan dari ketua dan sekretaris klub sebagai rekomendasi kepada PSSI untuk menjalankan KLB. Jika mereka tidak mau, Komite Penyelamat yang akan mengurusnya," demikian La Nyala.

"Komite Penyelamat" tersebut, sambung dia, akan terdiri dari anggota Komite Eksekutif, Pengprov, pelatih, dan klub.

"Agenda KLB adalah mengubah kepengurusan yang ada, harus digelar paling lambat tiga bulan ke depan. Kami sudah memberi amanat, tapi mereka tidak mau menjalankan," tukasnya.

Rencananya rapat ini akan dilangsungkan sampai pukul 10 malam ini, dilakukan secara terbuka dan diliput oleh pers.

Mercury Jadi Penghalang

Minggu, 11 Desember 2011

HASRAT publik Pidie untuk menyaksikan langsung kiprah PSAP Sigli di Stadion Kuta Asan, tampaknya belum akan terwujud dalam waktu dekat. Belum selesainya renovasi Stadion Kuta Asan mengakibatkan
 laga kandang ketiga ‘Laskar Aneuk Nanggroe’ saat menjamu PSMS Medan dalam lanjutan Indonesian Super League (ISL) musim 2011/2012, masih akan pindah ke Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Banda Aceh. Badan Pelaksana (Banpel) PSAP, Drs Mukhlis yang dihubungi Serambi, kemarin, mengatakan, ganjalan utama dalam renovasi Stadion Kuta Asan adalah pemasangan lampu menerang (mercury). 
Pasalnya, dana untuk pengadaan dan pemasangan mercury sebanyak 120 unit tersebut mencapai Rp 500 juta. “Sampai sekarang, dana untuk mercury ini tak ada. Kami telah kita minta dukungan Pemkab Pidie dan pihak ketiga,

tapi belum ada ada tanda-tanda kejelasannya sehingga tenggat waktu untuk siap dalam satu pekan mendatang sebelum menjamu PSMS Medan, sepertinya sulit terwujud,” ujarnya. Kecuali mercury yang menjadi ganjalan besar, kata Mukhlis, beberapa item lain telah direhab seusai dengan petunjuk Badan Liga Indonesia (BLI). “Kami pun tetap mengusahakan usai dua laga tandang ke luar daerah, pemasangan lampu berkekuatan 120.000 watt ini bisa terwujud sesuai dengan tuntutan pihak penyelenggara ISL. Yang jelas, untuk pemasangan lampu bercahaya tinggi itu harus kita order terlebih dahulu. Karena biayanya tergolong tinggi,” demikian Mukhlis.(c43)

Laskar Aneuk Nanggroe: Benahi PSAP...!!!

Jumat, 09 Desember 2011

Sekjen Laskar Aneuk Nanggroe - Muchlis
* Dikalahkan Mitra Kukar 2-3
* Partai Kedua ISL di Lhong Raya

BANDA ACEH - PSAP Sigli kembali menelan kekalahan kedua dengan skor 2-3 di pentas Indonesia Super League (ISL) musim 2011/2012. Kali ini, Mitra Kukar, Kutai Kartanegera, Kalimantan Timur (Kaltim) yang menjadi penakluk tuan rumah di depan ribuan bolamania Aceh yang memadati Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Banda Aceh, Kamis (8/12) sore.

Kekalahan kedua di kandang sendiri langsung mendapat sorotan tajam dari suporter yang menamakan diri ‘The LAN’ (Laskar Aneuk Nanggroe). Mereka mendesak agar manajemen segera berbenah dalam berbagai aspek, terutama dengan penentuan pelatih kepala dan memperkuat tim dengan pemain yang punya skill. “Kita mendesak manajemen tim untuk menentukan pelatih kepala guna mendampingi pelatih Arman,” ujar Sekjen ‘The LAN’, Muchlis Benzema kepada Serambi, kemarin.

Para suporter, kata Muckhlis, juga mendesak agar secepatnya dirampungkan renovasi Stadion Kuta Asan Sigli. Karena stadion itu merupakan zona angker bagi semua tim lawan yang berlaga di Sigli. “Stadion Kuta Asan juga memudahkan pendukung PSAP yang berada di daerah sendiri untuk datang memberi semangat bagi pemain,” ujarnya.

Di sisi lain, kata Muchlis, para suporter tetap bangga dan puas dengan perjuangan mati-matian pemain PSAP. Kekalahan ini tak membuat semangat suporter kendur dalam memberi dukungan. Justru dengan kondisi seperti ini, ‘The LAN’ tetap eksis memberi dukungan moral. Karena harus diakui secara kelas pemain PSAP jauh beda dengan tim lawan yang bertabur bintang timnas. “Kami yakin kita tetap merebut kemenangan di pertandingan mendatang,” ungkapnya.

Pertandingan kemarin diawali hening cipta yang dipimpin Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Banda Aceh, Qamaruzzaman Haqni untuk korban penembakan di Aceh Utara dan runtuhnya jembatan Mahakam di Kutai Kartanegara.

Sebenarnya, ribuan bolamania yang memadati stadion sudah merasakan isyarat kemenangan yang bakal diraih PSAP. Ini terlihat jelas saat pasukan Arman langsung unggul melalui sundulan Mathonsi Mfundo Cecil setelah memanfaatkan tendangan bebas Sukman Suaib. Bahkan gemuruh penonton kembali pecah setelah Abdul Faisal menaklukkan kiper Hendro Kartiko di menit 35 usai menerima umpan Sayuti di areal kotak penalti.

Tapi efouria publik tuan rumah berantakan setelah sundulan Hamka Hamzah mampu membobol gawang PSAP yang dikawal Fakhrurrazi di menit 42. Pemain timnas itu memanfaatkan tendangan bebas Ahmad Bustomi di sayap kiri. Malapetaka kembali menimpa PSAP setelah sundulan Jajang Mulyana di menit 44 mampu menyamakan kedudukan 2-2. Uniknya gol ini juga bermula dari tendangan bebas pemain timnas Ahmad Bustomi tak jauh dari lahirnya gol perdana.

Bermain di babak kedua, Mitra Kukar mulai fokus menekan pertahanan PSAP. Hanya butuh waktu dua menit, giliran pemain timnas Arif Suyono yang menjadi pahlawan Mitra Kukar membobol gawang PSAP. Keunggulan tim tamu tak terkejar hingga Wasit Yandri dari Jakarta mengakhiri pertandingan.(hd/c43)  

Final tournament draw Kyiv, Ukraine – Friday 2 December 2011, 18.00CET

Jumat, 02 Desember 2011

Location Final Draw UERO
Holders Spain will face Italy, Republic of Ireland and Croatia in Group C of UEFA EURO 2012 after Friday's final tournament draw at the Palace of Arts in Kyiv, Ukraine.
The draw also threw up a tournament-opening game for Poland against the UEFA EURO 2004 winners Greece at the National Stadium Warsaw on 8 June. Poland, pre-designated the seeded team in Group A, also have the prospect of central and eastern European derbies with the Czech Republic and Russia respectively.
For the other co-host nation, who were seeded first in Group D, there are equally enticing challenges in store in six months' time: Ukraine will take on the might of Sweden, France and England. There also promises to be no quarter given in Group B where three former European champions – the Netherlands, Denmark and Germany – will come up against Portugal, the runners-up in 2004, in what is the toughest-looking section.
Draw
Group A (Warsaw/Wroclaw)

Poland (co-hosts)
Greece
Russia
Czech Republic
Group B (Kharkiv/Lviv)Netherlands
Denmark
Germany
Portugal
Group C (Gdansk/Poznan)Spain
Italy
Republic of Ireland
Croatia
Group D (Kyiv/Donetsk)
Ukraine (co-hosts)
Sweden
France
England

Siapa Sebenarnya Perusak Sepakbola Kita?

Kamis, 01 Desember 2011


Utak –utik siapa sebenarnya perusak sepak bola nasional kita , kelompok LPI dengan Djohar& AP CS atau kelompok LSI dengan Djoko Driyono & NB CS ???
Mari kita diskusikan secara cermat, obyektif dan fair sesuai fakta fakta dan track record yang ada :
Suporter Indonesia
Persamaan LPI dan LSI
- Sama sama membuat liga tandingan karena kecewa dengan kepemimpinan di era nya masing masing
- Sama sama tidak diakui FIFA dan AFC. Dan sama sama kompetisi Ilegal menurut PSSI di eranya masing masing
- “Mungkin” keduanya sama sama bermuatan politis
Perbedaan LPI dan LSI
A. Dulunya LPI membuat liga tandingan karena kecewa dengan kepemimpinan PSSI era Nurdin / Djoko Driyono CS , dan apa yang membuat mereka kecewa ??? yaitu pelanggaran2 dari yg ringan sampai pelanggaran berat/ major, selama memimpin 2 periode ( kurang lebihnya ada 12 items):
1. Melanggar telak statuta FIFA pasal 33 yang berisi larangan untuk menjadi anggota organisasi sepak bola bagi orang yang pernah terjerat kasus kriminalitas.
2. Menentang peringatan Presiden FIFA , Sepp Blatter utk segera mengganti Nurdin dan memelintir statuta FIFA / pembohongan publik , ini juga pelanggaran telak thd Statuta FIFA/PSSI
3. Suap dan pengaturan skor merajalela, terutama di PSSI daerah, wilayah Divisi Utama , Divisi I, II,III.
4. Laporan pertanggung jawaban APBN dan PT LI sebagai pengelolah liga yang tidak transparan , bahkan tidak mau di audit., Keuangan dari APBN ,hasil tiket , sponsor , hak siar TV , denda2 klub dari komdis entah kemana laporannya??
5. Hutang puluhan milyar tanpa jelas untuk apa? kemana arahnya ? tidak ada laporannya?
6. Prestasi teamnas yang terus merosot / Peringkat FIFA yg turun terus
7. Pertama kali gagal lolos ke putaran final piala asia 2011 sejak tahun 1996
8. Praktis selama 8 tahun kepemimpinan Nurdin dan Djoko driyono CS ( 2 periode), tidak ada satupun prestasi diukir team nasional. Bahkan pernah teamnas U-21 pernah dikalahkan oleh Laos team terlemah di asia tenggara.
9. Fairplay yang sangat rendah , pertandingan dikompetisi LSI pernah diulang sampai 4 X , hanya untuk menyelamatkan klub Pelita jaya dari jurang degradasi ; beberapa klub selalu mendapat penalty ; menit terakhir injury time Arema V Persebaya , tidak ada pelanggaran berarti apapun , tetapi wasit olihadi dari tangerang meniup pluit menunjuk titik putih untuk Arema.
10. Pencarian bakat dan bibit muda yang sangat minim
11. Kompetisi dengan ijin kepolisian selalu susah , bentrokan antar supporter sering terjadi
12. PSSI LSI Sering mengadakan Kongress tertutup, sampai2 wartawan saja di larang masuk , apa yang ditutup tutupi ??
B. LSI membikin liga tandingan karena kecewa dengan LPI dan Djohar CS karena , ( hanya 2 items) :
1. Katanya LPI melanggar statuta dan Kongres Bali tentang 6 klub “gratisan” yang akan ikut kompetisi level tertinggi, faktanya padahal sudah jelas, di statuta tidak ada sangkut pautnya dengan jumlah peserta kompetisi , tetapi statuta membahas peserta kongress , utk lebih jelasnya silahkan lihat Pasal 23 : Peserta Kongress
Kongress diikuti 108 ( seratus delapan) peserta sebagai berikut :
a. 18 (delapan belas ) peserta dari klub klub super Liga ; satu suara setiap peserta.
Dan juga pihak FIFA dan AFC juga tidak mempermasalahkan jumlah klub , mereka menjelaskan untuk berkompetisi minimum 10 klub dan maximum terserah asalkan bisa memanagenya.
2. PSSI tidak lagi mengakui PT LI sebagai pengelola kompetisi
- Mengapa PT LI dicabut mandatnya selaku pengelola kompetisi : Alasannya PSSI sama sekali tidak pernah mendapatkan hasil Audit dan Laporan dari PT LI , dimana banyak terjadi defisit dan hutang puluhan milyaran akibat roda kompetisi sebelumnya yg dikelola PT LI ( CEOnya Djoko Driyono & Andi DT) ,
Dalam hal ini PT LI ( Djoko driyono & Andi D T) sama sekali tidak mau di audit dan hasil Laporannya entah tidak jelas kemana ???
Bagaiimana mau hand over ?? kalau defisitnya tanpa pertanggung jawaban yang Jelas , Untuk itu PSSI dengan EXCOnya membentuk PT LPPI sebagai pengelola baru IPL
( Lihat statuta PSSI Pasal I , ayat 2 berbunyi , Badan Pengelola Liga Indonesia dibentuk oleh EXCO utk melakukan pengelolahan dan pendayagunaan kompetisi nasional)
Dari hanya 2 item diatas, sama sekali tidak ada satupun kekecewaan kelompok LSI yang melanggar statuta , Lho??? Terus mengapa bikin LSI Liga tandingan ??? Silahkan jawab sendiri..
C. Dulu LPI dalam menjalankan kompetisinya, klub2 itu murni kecewa dg PSSI LSI era Nurdin &Djoko Driyono CS ( yaitu klub Persebaya , Persema , Persibo dan PSM, ) dan LPI sama sekali tidak mengganggu atau menggerilya klub2 anggota PSSI LSI lainnya untuk bergabung dengan kompetisnya LPI, melainkan LPI lebih fair dengan membuat klub2 PT baru berbadan hukum konsorium seperti Manado united , Bali FC , Cendrawasih Papua , Semarang United , Bogor FC , Batavia FC , Aceh United dsb , sehingga praktis hanya klub Persebaya saja yag terjadi dualisme
D. Kalau LSI dalam menjalankan kompetisinya adalah mengganggu /menggerilya klub klub anggota PSSI yg sudah mau akan bergabung ke LPI , dan, hasilnya Persipura , Mitra Kukar , Persib bandung , PSMS medan yang sudah hampir pasti bergabung dengan LPI pada, akhirnya membelot lebih memilih LSI dan juga banyak klub2 besar menjadi korban dualisme,hasil gerilyanya LSI ( Arema, Persija , PSMS medan , bahkan Persib pun hampir saja terjadi dualisme)
E. LPI dulunya mendapat persetujuan dari BOPI dan Menteri Olahraga ,
F. Sedangkan LSI sampai sekarang tidak mendapat persetujuan BOPI kecuali ttd perijinan yg ditanda tangani oleh ketua PSSI, dan Menteri Olahraga .
G. Dulu ketika kompetisi LPI berjalan, semua pihak LPI mendapat sangsi berat dari PSSI LSI era NB cs , baik itu klub , management ,pemain, pelatih, wasit , perangkat pertandingan bahkan certifikat kepelatihan dari AFC , FIFA pun tidak diakui ? apa wewenangnya PSSI ?? dan sampai urusan immigrasi pun PSSI LSI Nurdin/Djoko Driyono CS ikut campur tangan agar pemain asing yg bermain di LPI dicekal tidak boleh bermain.
H.PSSI LPI Era Djohar CS lebih bijak, hanya klub LSI dan management yg mendapat sangsi, tetapi pemain masih diberi kesempatan bermain di teamnas meskipun ikut liga ilegal.
I. Semua klub2 LPI tanpa terkecuali benar- benar melangkah menuju Sepak bola industri, tanpa APBD uang
J. Di LSI Djoko driyono CS , ada sebagian klub2 LSI yang masih ingin mendapatkan dana APBD untuk pembiayaan klubnya .( Persiba , Persisam , Persidafon , Persiwa wamena, Persipura ) mereka berkedok ikut kompetisi Profesional tapi masih menginginkan uang rakyat.
K. Dulunya Selama LPI berkompetisi , LPI tidak sekalipun mengganggu jalannya pertandingan kompetisi LSI, baik Hari dan Tempat jadwalnya diatur supaya tidak bersamaan/ bertabrakan dengan Kompetisi LSI.
L. Di LSI sengaja mencoba untuk mengganggu jalannya kompetisi LPI yg baru mulai, yaitu dengan cara menyamakan Jadwal/ tanggal hari dan tempat yg sama saat klub LPI bermain dengan mengadakan turnament pertandingan Inter land cup dipapua , dan turnament segitiga Persija, Sriwijaya , PSMS, diJakarta Dan hasilnya ada beberapa pertandingan LPI yang gagal dilaksanakan.
M. Dulunya LPI ditentang keras PSSI LSI era Nurdin/Djoko Driyono Cs , karena menggelar liga tandingan dan berteriak keras takut akan sangsi FIFA.
N. Sekarang mereka sendiri LSI kembali menjilat ludahnya sendiri , juga menggelar liga tandingan , tanpa peduli juga takut sangsi FIFA
O. Ketika LPI Djohar CS “menggratiskan” PSMS medan masuk ke kompetisi level tertinggi , LSI Djoko Driyono CS bersuara lantang dan menentang keras.
P.Kini LSI Djoko Driyono CS menjilat ludahnya sendiri lagi dengan memasukan team gratisan juga PSMS medan dan Gresik United ke kompetisi LSI level tertinggi.
Q.Saat sekarang LPI manual liga dan jadwalnya masih amburadul
R.Untuk LSI saat sekarang Manual liga dan jadwalnya belum direlease, bisa jadi sama-sama amburadulnya dengan LPI , tetapi bisa jadi akan lebih baik dan bagus dari LPI, wait and see aja…
S. Dulu semua pertandingan LPI , mendapat ijin dari kepolisian dan pertandingan lancar2 saja tanpa kendala berarti
T. Sekarang Pertandingan LSI , katanya sudah mendapat persetujuan dan ijin dari polisi ,tetapi belum terbukti pelaksanaannya , wait and see saja
U. LPI kecewa dan membuat Liga tandingan karena acumulatif selama 8 tahun (2 periode) , kompetisi berjalan tidak fair ,pelanggaran berat statuta.
V. LSI kecewa dan membuat liga tandingan , padahal PSSI era Djohar CS baru berumur 5 bulan ,dan kompetisi belum dimulai dan hanya 2 item yg menurut penulis bukan suatu pelanggaran berat yang menjadi alasannya mereka untuk menggelar LSI Liga tandingan , itupun 2 item minor tsb , belum jelas alasan yang konkret dan dasar hukumnya apa ??? apakah pantas menggelar Liga tandingan hanya karena 2 item minor tsb dan kompetisi belum mulai sudah mendapat penilaian lebih dengan raport merah semua??
Dari data-data dan fakta diatas (items A sampai V) seharusnya kita bisa membandingkan dan menyimpulkan sendiri siapa yang memiliki nilai positif yg lebih dan siapa yang memiliki nilai negatif yg lebih banyak atau kelompok mana yg benar2 menyuarakan perubahan dan kelompok mana yg menjadi perusak Sepak Bola nasional kita ??
Kita jangan sampai terjebak dengan kelompok2 tertentu, tetapi sebagai suporter kita harus tetap kritis dan bisa melihat secara obyektif dan fair fakta2 yang ada, kelompok mana yg banyak minusnya dan kelompok mana yg banyak positifnya ?
Kalaupun kedua kelompok tsb semuanya jauh dari sempurna , setidaknya kita bisa mensupport sekaligus mengkritisi kelompok mana yg terbaik diantara dua kelompok tsb,dan tentunya kelompok yg mempunya fakta dan track record nilai positifnya yang lebih banyak !
Dan Yang terpenting juga , kelompok yang benar2 menyuarakan perubahan , juga masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan2 yg harus trus dikritisi…agar kinerjanya lebih baik lagi demi persepakbolaan nasional kita menuju era Industri Sepak bola !!!

Suporter Desak PSAP Tentukan Pelatih

Rabu, 30 November 2011

* Inginkan Anwar Kembali
* Untuk Hadapi ISL

Sekjend LAN-Muchlis, Wak Jamal dan Reza Acoy
SIGLI - Suporter PSAP Sigli, Pidie, Laskar Aneuk Nanggroe (The LAN) mendesak manajemen klub untuk segera menentukan pelatih utama untuk mengarungi Indonesiaa Super League (ISL) musim ini. Bahkan, The LAN menginginkan bahwa pelatih musim lalu, Anwar, untuk kembali melatih Arifin Ginuni dkk.

Ketua The LAN, Zuchri Mauluddinsyah Adan didampingi Sekjen, Mukhlis Benzema kepada Serambi, Selasa (29/11) mengatakan, sebagai suporter utama tim PSAP, mereka pantas mendesak kepada pihak manajemen dapat mengambil kebijakan segera memilih pelatih kepala.

“Sama-sama kita ketahui, bahwa tarung perdana PSAP melawan Persisam Samarinda akan digelar Minggu (4/12). Namun, hingga saat ini, Ferry Komul dkk belum memiliki pelatih kepala. Ini pertarungan penting di kandang, sudah sepantasnya PSAP punya juru taktik,” tegas Mukhlis.

Dalam kondisi sempit, Sekjen The LAN mengungkapkan, kalau pihaknya menilai kalau figur pelatih musim lalu, Anwar, harus menjadi fokus utama pihak manajemen. Betapa tidak, pihak suporter dan masyarakat sangat menginginkan Anwar untuk kembali melatih di Sigli.

Sebagai bukti, beber Mukhlis, kiprah Anwar dalam mengasuh tim pada Liga Ti-Phone pada musim lalu, PSAP berhasil lolos melaju ke babak delapan besar. “Kami melihat kesuksesan klub kesayangan masyarakat Pidie, PSAP, pada musim lalu tak lepas dari sentuhan tangan dingin Anwar bersama Arman selaku asisten pelatih. Sehingga PSAP berhasil  nangkring di papan atas dan lolos ke delapan besar,”jelasnya.

Karena itu, lanjut Mukhlis, pihaknya meminta keseriusan manajemen PSAP untuk menyusun kerangka tim pelatih. Apalagi, peran Arman sebagai Caretaker masih membutuhkan pelatih kepala yang sudah diperhitungkan. Selaku superter PSAP, sosok Anwar pantas menjadi pertimbangan khusus untuk kembali dipercaya menangani PSAP pada musim ini. “Kami mendukung kinerja pihak manajemen saat ini, tapi alangkah baiknya jika Anwar diduetkan kembali dengan Arman,” harap Sekjen The LAN.

Seperti diketahui, Anwar bukanlah sosok asing bagi masyarakat Pidie. Karena, pada musim 2007, Anwar sukses membawa PSAP Sigli promosi ke divisi utama. Bahkan, pada musim itu, ayah tiga anak tersebut juga berhasil mengantar PSAP lolos ke babak 16 besar Copa Indonesia. Catat! Saat itu, PSAP menjadi satu-satunya tim dari divisi I.

Sebelumnya, Anwar juga berhasil membawa Persiraja promosi ke divisi utama pada musim 2005/2006. Padahal, sebelumnya, Lantak Laju telah terbenam selama tujuh tahun berada di divisi I.

Kiprah Anwar kembali berlanjut pada musim 2010/2011. Masuk hanya sepuluh hari menjelang kompetisi divisi utama, Anwar kembali bisa membawa PSAP lolos merebut tiket ke babak delapan besar di Stadion Aji Imbut Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim). Jadi, selama menangani PSAP, prestasi Anwar tak terlalu mengecewakan publik Pidie.

Bahkan, dalam gelaran Piala Internasional Gubernur Aceh I, Anwar sukses membawa Aceh Selection juara. Dia mampu meracik taktik dengan gabungan pemain asal PSAP, Persiraja, PSSB Bireuen, dan PSLS Lhokseumawe.

Suporter Pidie lainnya, Reza Acoi kepada Serambi mengatakan, sosok Anwar dan Arman memiliki track-record sukses yang gemilang dalam mmenangani PSAP dalam segala kondisi baik suka maupun duka. Karena sosok kepribadian Anwar memilki kemampuan, kewibawaan, serta juga kematangan dalam menyusun taktik untuk tim. “Kita berharap pihak manajemen bisa merekrut kembali Anwar sebagai pelatih PSAP musim ini,” demikian Reza.(c43)

PSAP Berkandang di Banda Aceh

Senin, 28 November 2011

 “Tapi, dalam memilih pelatih, kami tidak gegabah. Artinya, sosok pelatih tersebut harus mampu menyayangi pemain dan harus baik dengan pengurus,” Ketua Umum PSAP.

Kuta Asan dalam tahap Renovasi
SIGLI - PSAP Sigli yang menjadi satu-satunya tim Aceh yang berlaga di kompetisi Indonesian Super League (ISL) musim 2011/2012, memindahkan kandangnya dari Stadion Kuta Asan Sigli ke Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Banda Aceh. Pasalnya, hasil verifikasi Badan Liga Indonesia (BLI), Stadion Kuta Asan masih perlu banyak perbaikan untuk bisa mementaskan laga kompetisi elit tersebut.

Ketua Umum PSAP Sigli, Muhammad Yasin Amin kepada beberapa media, Senin (28/11), menjelaskan, keputusan memindahkan markas ke Banda Aceh terpaksa diambil guna memenuhi persyaratan BLI. “Kalau permintaan BLI, pertandingan kandang PSAP Sigli malah minta dilaksanakan di Stadion Teladan Medan (Sumatera Utara). Tapi, kami sayang kepada masyarakat yang tidak bisa menyaksikannya. Sehingga kami hingga kini terus mengupayakan kepada BLI agar pertandingan kandang PSAP digelar di Stadion Lhong Raya, Banda Aceh saja,” beber M Yasin.

Menurut Kolonel--sapaan M Yasin--pemindahan kandang ‘Laskar Aneuk Nanggroe’ ke Banda Aceh tersebut hanya bersifat sementara. “Rencana kita, pemakaian Stadion Lhong Raya sebagai kandang PSAP itu hanya temporer sambil menunggu selesainya perbaikan Stadion Kuta Asan. Karena perkiraan renovasi Kuta Asan minimal butuh waktu dua minggu, setidaknya ada tiga partai kandang PSAP yang berlangsung di Banda Aceh, yakni menjamu Persisam Samarinda Minggu (4/12), melawan Mitra Kukar Kamis (8/12), dan menjajal PSMS Medan Sabtu (17/12),” rinci dia. “Target kita, tarung keempat sudah bisa dilaksanakan di Stadion Kuta Asan Sigli,” imbuhnya.

Di sisi lain, Kolonel melanjutkan, saat ini PSAP sedang membidik pelatih kawakan untuk menahkodai bonden Pidie tersebut mengarungi ketatnya kompetisi ISL. “Tapi, dalam memilih pelatih, kami tidak gegabah. Artinya, sosok pelatih tersebut harus mampu menyayangi pemain dan harus baik dengan pengurus,” ucapnya. “Jadi, sebelum kick-off melawan Persisam Samarinda, kita sudah menemukan pelatih. Untuk sementara, kami percayakan kepada Arman,” tandas Kolonel.

Mengenai komposisi pemain, menurut M Yasin, saat ini permainan PSAP belum padu terutama kerja sama antara striker Wor Yuch Col dengan pemain lokal, serta pemain asing lainnya. Padahal, skill individu yang dimiliki pemain asal Korea Selatan itu cukup bagus. “Untuk itu, semua calon pemain ini terus digenjot dengan latihan dan try-out dengan tim yang selevel dengan PSAP dalam menguatkan kerangka tim nantinya,” pungkasnya.(naz)

Antara Gengsi dan Prestasi

Minggu, 27 November 2011


Laskar Aneuk Nanggroe Flag
Melihat komposisi team PSAP musim ini yang akan tampil di ISL, saya yakin tidak akan terlalu rumit untuk seorang Arman dalam meracik team PSAP SIGLI, hal ini di perjelas dengan nyaris 80% Skuad psap musim lalu berhasil dipertahankan oleh Manajement PSAP. Dan kita patus disyukuri, ternyata mayoritas skuad musim lalu ini masih ingin bernostalgia dengan public kuta asan dan pastinya dengan keinginan prestasi yang lebih baik dari musim lalu atau paling buruk menyamai prestasi musil lalu. 

Mungkin paling jelek bisa lah masuk 10 besar untuk musim ini. Dengan pendanaan yang miris, manajement dihadapkan dengan kondisi yang tidak bisa lagi menyusui uang rakyat secara real kondisi. Manajement “dipaksa” untuk terus “menjual” nama besar PSAP SIGLI untuk Sponsorship di Aceh dan kota-kota besar di Indonesia yang pastinya ada putra Pidie yang jadi OKB (orang kaya baru) atau politisi yang mau menyumbang kan sedikit uangnya untuk membantu mendanai perjalanan psap musim ini di ISL. Namun semua itu dengan catatan Manajement kembali terbuka pelaporan keuangannya minimal kepada para donatur dan akan lebih baik jika adanya Audit Independent yang bisa mengaudit pelaporan keuangan PSAP ditiap musim, dan hal ini perlu dilakukan, demi kepercayaan para donator kepada manajement PSAP SIGLI.

Kembali kepermasalah skuad PSAP sigli, dengan akan tampilnya PSAP SIGLI dikancah ISL sebuah kompetisi kasta tertinggi sepakbola di Tanah Air berdasarkan KONGRES di BALI 2011. Manajement PSAP jangan menutup mata melihat kondisi team sekarang. Ingat kita tidak di Divisi Utama, kita sekarang di Kompetisi Profesional di Tanah air, terlihat Sombong?? Iya bagi masyarakat yang belum tau sejarah perjalanan PSAP dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, namun Tidak dan sudah pantas, jika masyarakat yang tau perjalanan PSAP dalam kurun waktu tersebut.

Kembali kita di Musim 2007, dimana PSAP SIGLI saat itu berkompetisi di Divisi Satu (saat itu kasta ke dua), El Capiten Tarmizi Rasyid, George Massatu, Dahlan Jalil, Wanderson, Wagner, Alfredo, Sukman Suib, Helmi Daud, Hendra Saputra Cs… bahu membahu bersama sang Arsitek Anwar dan Asisten Arman meluluhlantakkan sejumlah prediksi dikalangan pesepakbola di Aceh khususnya, Indonesia pada umumnya dengan berhasil menguasai singgasana klasement Divisi Satu Wilayah barat, yang di  Match Day Akhir Musim kompetisi melawan PSLS LHokseumawe berhasil menhantam PSLS 2-1 dalam partai usiran di Kota Langsa setelah sebelumnya bermain Imbang ketika bermain di Tunas Bangsa Stadium dan sempat ricuh hingga Pagar pembatas Stadion dan lapangan Roboh di Hantam oleh PAsukan Laskar Aneuk Nanggroe yang disebabkan oleh sang pengadil yang seharusnya Adil tidak bisa menjalankan Amanah My Game is Fair Play, sehingga wasit asal Idi tersebut menjadi Bulan-bulanan Pendukung PSAP SIGLI, hingga PP menunda dan memindahkan Pertandingan usiran ke Kota Langsa.. satu pertanyaan yang harus anda semua jawab adalah selain Para Pemain yang harus di Banggakan, siapa lagi yang pantas kita beri kredit tersendiri kalau Bukan Duet “AA” Anwar dan Arman yang berhasil mengorbitkan segelintir pemain entah berantah menjadi pemain yang menjadi incaran klub-klub besar di Tanah air. 

Yang patut di Garis bawahi adalah tahun 2007 merupakan tahun kebangkitan Pesepakbolaan di Kabupaten Pidie setelah sekian puluhan tahun lamanya nyaris tak terdengar eksistensinya. Namun seperti kebiasaan sepakbola di tanah air pada umumnya, baik pelatih maupun pemain akan berganti kostum di tiap musim dan hal ini turut di rasakan oleh PSAP Sigli, pergantian pelatih dan hengkangnya beberapa pemain inti, membuat PSAP seperti Kapal Pesiar yang tengah menikmati pelayaran yang indah tiba-tiba ditinggal sang Nahkoda ditengah terpaan angin dan badai. Sang Arsitek memutuskan pergi dan membesut team PSSB Bireun hingga pemain semacam Suryadi, Tarmizi, Suheri hendra, memutuskan ikut sang arsitek, Hanya Arman sang asisten yang memutuskan membesut skuad Pasukan Saree PSAB Aceh Besar. Dengan Kompetisi yangmenuju arah professional (sebagaimana arah putusan Kongres AFC) Liga Indonesia Wajib membuat kompetisi Profesional yang wajib di ikuti oleh 18 team saja. Saat itu PSAP kembali sial. Lolos ke Kasta Divisi Utama namun bukan menjadi kasta tertinggi lagi karena PT. Liga Indonesia telah menetapkan Kompetisi ISL menjadi kasta tertinggi. Jadilah PSAP kembali berkutat di Kompetisi di Kasta kedua di Tanah Air bernama Liga Indonesia DU alias Divisi Utama. Sedih………….? Jelas terbentang di hati para maniak bola di Kabupaten Pidie dan Masyarakat Pidie pada umumnya. Namun itulah sepakbola Indonesia yang penuh intrik dan politik.

Setelah, PSSB, PERSIRAJA, Anwar ditahun 2010 bersama Arman kembali Reuni untuk menjadi duet pelatih yang saat itu dianggap akan Gagal mengulangi kisah mereka ditahun 2007. Namun kenyataannya????
 Andi Darussalam Tabussala, Djoko Dryono sampai Nurdin Halid bertanya kepada salah satu pengurus PSLS,
Djoko “dimana letak kabupaten Pidie?”
ADT” Luar Biasa Teamnya, siapa Arsiteknya sekarang, pasca Sofyan Hadi?”
NH” Animo pentonton di Pidie Luar biasa ya?? Selamat…”

3 Pentolan PSSI tersbut terbelanga melihat sepakterjang PSAP, banyak oknum di PSSI yang coba menciderai hingga perjalanan PSAP di Curangi ketika bermain di Kutai Kartanegara.  Sekarang Indonesia tau PSAP SIGLI adalah Bagian dari Sejarah Sepakbola Indonesia juga.

Dengan Dualisme Kompetisi sekrang dan PSAP memutuskan bermain di ISL bersama, 4 Team terbaik di 8 besar musim lalu. Gresik United, Persiram Raja Ampat dan PSMS Medan Versi Kolonel Idris.
Bukan mencari Keuntungan bermain di kompetisi kasta tertinggi, Namun PSAP memang Layak Berada di Sana sejak 4 tahun lalu, andai saja kompetisi tidak diubah semena-mena oleh PSSI.
Sekrang dalam tidak kurang dari seminggu kompetisi ISL ini, PSAP akan Menjamu Persisam Samarinda di Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh, dikarenakan Stadion Kuta Asan dalam tahap Perbaikan. PSAP akan coba melawan team mapan bertabur bintang dan uang. Dengan kondisi Arman yang belum memiliki Lisensi kepalatihan Level A. ada baiknya Manajement PSAP SIGLI membuang jauh Gengsi demi mengejar Prestasi. Rekrut Kembali Sang Arsitek Anwar yang telah memiliki Lisensi A (lisensi yang harus dimiliki Seorang Pelatih di ISL), karena untuk saat ini memang Duet “AA” yang pantas membesut sang Laskar Aneuk Nanggroe PSAP SIGLI dalam mengarungi kompetisi ISL yang sudah didepan mata. Jangan hancurkan harapan public sepakbola Pidie hanya karena idealism yang tak berujung.. Saleum Aneuk Nanggroe. dari Kamoe Sagoe Baroeh Kuta Asan.

TheLAN kembali menerima keanggotaan Baru.

Jumat, 25 November 2011

Faisal Abdullah Al Makki (Ketum TheLAN)
Ketua Umum Laskar Aneuk Nanggroe, Faisal Abdullah Al Makki : "TheLAN Kembali Membuka Pendaftaran keanggotaan, untuk caranya teman2 bisa meng Copy Formulir (bisa di Foto Copy) dan diperbanyak selain mendapatkan Member Card, anggota juga bisa mendapatkan Kaos TheLAN.
" Setelah kita komunikasi dengan Pengurus TheLAN. kita putuskan akan menerima kembali keanggotaan, lebih Lanjut, Faisal Menambahkan "selain di Sigli, anggota juga bisa mendaftar di Banda Aceh, Via Indra Cakradonya bisa komunikasi via FB http://www.facebook.com/indra.cakradonya dan Srikandi di FB http://www.facebook.com/ceweknyasibiru. selain keanggotaan resmi, para pecinta PSAP sigli juga bisa membeli Marchadise TheLAN, seperti Kaos dan SYall yang InsyaALLAH dalam minggu ini kita akan Jual. dikarenakan dalam 2 Pertandingan awal kandang PSAP harus bermain di Luar sigli, TheLAN akan fokus untuk persiapan main di Kandang. 

berikut Marchadise TheLAN yang akan Kami sediakan dan Jual bagi keanggotaan Resmi dan Pendukung PSAP. Sigli.

Member Card Depan


Member Card Belakang

Kaos THeLAN

Syall



PT Liga Indonesia Siap Gelar ISL

Selasa, 22 November 2011

Meski menuai protes dari PSSI, PT Liga Indonesia tetap siap menggelar Liga Super Indonesia (ISL) musim 2011-2012. Sebanyak 18 klub juga siap tampil pada kompetisi yang rencananya akan dimulai pada 1 Desember 2011.

Pernyataan ini diungkapkan oleh CEO PT Liga Indonesia, Djoko Driyono beberapa waktu lalu. Menurutnya, pengalaman selama bertahun-tahun sebagai pengelola kompetisi memudahkan pihaknya dalam menggelar liga yang sama musim ini.

"PT Liga Indonesia siap menggelar kompetisi ini sesuai permintaan klub. Sebagai lembaga yang pernah menyelenggarakan kompetisi ini selama bertahun-tahun, tidak ada masalah dengan regulasi yang diperlukan," ujar Djoko.

Klub-klub peserta yang akan mengikuti ISL juga semakin mengerucut. Setidaknya sudah ada 18 klub yang menyatakan kesiapannya untuk tampil pada kompetisi ini. Komitmen masing-masing klub terlihat pertemuan manager (managers meeting) digelar di Hotel Borobudur, Jakarta, Sabtu lalu.

Dukungan terhadap perhelatan ISL juga datang dari anggota Exco PSSI, yakni Robertho Rouw, Toni Apriliani, Erwin Budiawan dan La Nyalla Mattalitti. Mereka hadir pada pertemuan manager dan berkomitmen untuk memberikan dukungan.

Erwin menegaskan tidak ada kendala bagi PT Liga dalam menggelar ISL baik dari bidang alih status dan transfer pemain, bidang kompetisi, perwasitan, dan keamanan.  "Semua perangkat yang dibutuhkan untuk digelarnya kompetisi cukup," ujar Erwin.

Sementara itu, Ketua Umum Persija Jakarta, Ferry Paulus yakin ISL akan berjalan eksis. Ferry percaya, penonton dan suporter Persija akan mendukung perhelatan ini. Ferry juga tidak khawatir dengan konflik internal yang melanda timnya.

”Kita lihat saja nanti, eksistensi akan menjawab semuanya. Kita optimis bahwa kami memang Persija yang asli,”jelasnya. 

Klub peserta managers meeting, Sabtu, 19 November 2011:  Sriwijaya FC, PSPS Pekanbaru, Persija Jakarta, Pelita Jaya, Persib Bandung, Persela Lamongan, Arema Indonesia, Deltras Sidoarjo, Persiba Balikpapan, Persisam Samarinda, Mitra Kukar FC, Pesipura Jayapura, Persiwa Wamena, Persidafon, Gresik United, Persiram Raja Ampat, PSMS Medan, dan PSAP Sigli.

Komite Etik Panggil 3 Anggota Exco PSSI

La Nyalla Mattalitti, siap lawan melawan..!!
Komite Etik PSSI memanggil tiga anggota Komite Eksekutif, La Nyalla Mattalitti, Tony Apriliani, dan Erwin Dwi Budiman, Selasa, 22 November 2011. Ada dua poin utama yang ditanyakan kepada ketiga anggota Exco tersebut.

Pertama, mengenai surat yang dikirimkan kepada FIFA soal keputusan PSSI terkait kompetisi musim 2011-2012. Kedua, mengenai pertemuan yang dilakukan di Surabaya beberapa waktu lalu.

"Kami cuma meminta keterangan dan klarifikasi," kata Ketua Komite Etik PSSI, Todung Mulya Lubis di kantor PSSI.

"Ada dua poin besar yang kami tanyakan. Pertama, mengenai kabar tiga anggota Exco yang mengirim surat ke FIFA soal keputusan PSSI terkait kompetisi. Dan soal pertemuan di Surabaya yang dihadiri 21 Pengprov dan sejumlah klub ISL."

Menurut Todung, pemanggilan belum sampai kepada pemeriksaan. Bahkan dia juga belum tahu apakah apakah kedua poin yang ditanyakan kepada ketiga Exco masuk ranah etika atau tidak.

"Dari hasil pertemuan ini, baru akan kami kaji dahulu sesuai pertimbangan Kode Etik yang menjadi pegangan utama kami. Kalau memang dua hal ini masuk ranah Kode Etik, maka kami akan melakukan pemeriksaan informal," tandasnya.

Sementara itu, usai memenuhi panggilan, La Nyalla Mattalitti menegaskan jika Komite Etik tidak memiliki kewenangan memberikan sanksi kepada Komite Eksekutif.

"Tadi tidak ada pemeriksaan, hanya tanya jawab dan klarifikasi saja. Dan saya kira, tidak ada aturannya Komite Etik dapat memberikan sanksi. Wewenang mereka hanya memberi saran saja," ujarnya.

"Tapi kalau dikenakan sanksi, saya juga tidak takut. Seandainya diipecat juga, saya tidak ada urusan. Kami hanya meminta agar semua permasalahan ini (dualisme kompetisi), solusinya KLB," tandas La Nyalla.

K-14 Akan Gelar Inter Island Cup

Rabu, 19 Oktober 2011

PT. Liga Indonesia akan menggelar Inter Island Cup yang akan menjadi turnamen pemanasan jelang Superliga Indonesia musim 2011/12.


Logo IIC
Persiapan 14 klub kasta tertinggi untuk menggelar Superliga Indonesia agar kompetisi yang berjalan sesuai dengan keputusan kongres dan juga statuta PSSI tidak setengah-setengah.

Seperti yang dilansir oleh JPNN, melalui PT. Liga Indonesia, mereka akan menggelar turnamen Inter Island Cup (IIC) seperti musim lalu. Turnamen ini digelar untuk ajang pemanasan sebelum kompetisi Superliga Indonesia musim 2011/12 dimulai.

Hal tersebut diungkapkan oleh presiden direktur PT Pusam Samarinda Indonesia, Harbiansyah Hanafiah, ia mengatakan kompetisi antar pulau tersebut akan mengundang 18 klub Superliga sesuai dengan hasil kompetisi musim lalu.

Menurutnya kompetisi klub antar pulau akan diawali dengan pertandingan di pulau bersangkutan. Misalnya Kalimantan memiliki empat klub seperti Persisam Samarinda, Persiba Balikpapan, Mitra Kukar dan Bontang FC.

Juara pertandingan di pulau tersebut akan mewakili ke putaran berikutnya dan bertanding dengan juara pulau lain. Pertandingan semifinal dan final akan berlangsung di Stadion Manahan Solo.

Jadwal Siaran Langsung Indonesia Premier League

Rabu, 12 Oktober 2011

Pemegang Hak Siar IPL 2011/2012
Jadwal Siaran TV IPL 2011/2012:

Sabtu (15/10)
- PERSIB Bandung vs Semen
Padang (15.30) Live RCTI

Minggu (16/10)
- Persiba Bantul vs Persipura
Jayapura (15.30)Live RCTI

Senin (17/10)
- Deltras vs Persema Malang
(15.30) Live RCTI

Rabu (19/10)
- Persib vs Persipura. Batal,
ditunda

Sabtu (22/10)
- PERSISAM vs PERSIBA
BALIKPAPAN (15.30) Live Global
TV

Sabtu (26/11)
- Pelita Jaya vs PSPS PEKANBARU
(15.30) Live MNCTV
- Sriwijaya FC vs Semen Padang
(15.30) Live RCTI
- Persijap vs PSM Makasar Pukul
(19:00) Live MNCTV
- Mitra Kukar vs Bontang FC Pukul
(15:30) Live Global tv

Minggu (27/11)
- Persela vs Persebaya (15.30)
Live RCTI
- Persibo bojonegoro vs PSMS
Medan (15:30) Live MNCTV
- Arema vs Persiraja (19:00) Live
Global TV

Sabtu (3/12)
- Persipura vs Mitra Kukar (15:00)
Live Global TV
- PSM Makasar vs Persisam
Samarinda (19:00) Live Global TV
- Persibo vs SFC (15:00) Live RCTI
- Arema vs Persija (15:00) Live
RCTI
- Pelita vs Persiba Bantul (15:00)
Live MNCTV
- Persijap vs Persib (19:00) Live
MNCTV

Minggu (4/12)
- Persiwa vs Persema (15:30) Live
Global TV
- Persidaon vs Persebaya (15:30)
Live MNCTV
- Bontang fc vs PSMS medan
(15:30) Live Global TV
- Persiba vs Persiraja (19:00) Live
MNCTV
- Semen Padang vs Persela
(19:00) Live RCTI
- PSPS vs Deltras (15:30) Live
MNCTV

Rabu (7/12)
- PSM Makasar vs Mitra Kukar
(19:00) Live Global TV
- Persipura vs Persisam (15:30)
Live Global TV
- Arema vs Sriwijaya (15:30) Live
RCTI
- Persibo vs Persija (19:00) Live
MNCTV
- Persijap vs Persiba Bantul
(19:00) Live MNCTV
- Pelita vs Persib Bandung (19:00)
Live RCTI

Kamis (8/12)
- Persidafon vs Persema (15:30)
Live Global TV
- Persiwa vs Persebaya (15:30)
Live MNCTV
- Persiba vs PSMS (19:00) Live
RCTI
- Bontang vs Persiraja (19:00)
Live MNCTV
- PSPS vs Persela (15:30) Live RCTI
- Semen Padang vs Deltras
(19:00) Live Global TV

Sabtu (10/12)
- Persema vs Persipura (15:30)
Live Global TV
- Persebaya vs PSM Makasar
(19:00) Live RCTI
- Sriwijaya fc vs PSMS Medan
(19:00) Live MNCTV
- Persija vs Persiraja (15:30) Live
RCTI
- Pelita vs SP (15:30) Live MNCTV
- Persijap vs PSPS (19:00) Live
Global TV

Minggu (11/12)
- Persibo vs Mitra Kukar (15:30)
Live RCTI
- Arema vs Persisam (15:30) Live
Global TV
- Persiwa vs Bontang fc (15:30)
Live MNCTV
- Persidafon vs Persiba (15:30)
Live Global TV
- Persiba Bantul vs Persela (19:00)
Live Global TV
- Persib vs Deltras (15:30) Live
RCTI

Sabtu (17/12)
- Persebaya vs Persipura (15:30)
Live RCTI
- Persema vs PSM Makasar 15:30)
Live MNCTV

Sumber: MNCTV GROUP.
NB: Jadwal siaran sewaktu-waktu
bisa berubah.

Istana Negara, Kecam Format Liga Prima Indonesia!

Format Liga Prima Indonesia atau Indonesian Primer League (IPL) yang menampung 24 tim terus menuai kecaman berbagai kalangan termasuk lingkungan Istana Negara.
Zaenal A Budiyono
Padatnya jadwal pertandingan liga dimana setiap tim bertanding 8 kali per bulan ditambah jarak tempuh antar provinsi yang jauh tak ubahnya seperti langkah sistemik membunuh para pemain sepakbola.

Jika dibandingkan dengan liga-liga di Eropa, maksimal dalam sebulan hanya memainkan lima pertandingan. Itu pun hanya beberapa tim yang berkancah di Liga Champion dan Piala UEFA.

Dari tim-tim besar yang ada tidak seluruhnya mampu memainkan pertandingan dengan sempurnya. Misalnya raksasa Italia, AC Milan yang diterpa badai cidera meski memiliki jumlah pemain cadangan yang sangat banyak hingga 34 pemain.

Melihat kondisi seperti itu, sangatlah tidak manusiawi jika PSSI memaksakan Liga Prima Indonesia tetap diikuti oleh 24 tim dan memainkan dua pertandingan dalam sepekan.

"PSSI tak menghiraukan tekanan masyarakat. Mereka akhirnya mengesahkan format kompetisi satu wilayah dengan 24 tim. Ini jumlah yang tidak ideal dibanding kompetisi-kompstisi di negara lain. Umumnya kompetisi profesional diikuti antara 18 sampai 20 klub," ujar Zaenal A Budiyono, pecinta sepakbola nasional.

Menurut deputi staf khusus Presiden SBY ini, PSSI melakukan kesalahan besar dalam mempersiapkan Liga Prima Indonesia. Bahkan Zaenal menilai rezim PSSI Djohan Arifin dan Tri Goestoro tidak lebih baik dari rezim Nurdin Halid.

"Kini justru tak lebih baik dari rezim yang digulingkannya melalui KLB lalu. Faktanya itu yang terjadi. Ada banyak blunder kebijakan PSSI akhir-akhir ini yang menggambarkan tak adanya visi mumpuni. Yang muncul ke publik justru aroma kepentingan dari para dewan syuro yang disinyalir mengendalikan PSSI dari ruang gelap," tegas orang dekat SBY ini.

Komek Bisa Mengajukan KLB

Selasa, 27 September 2011

Wacana tuntutan menggelar Kongres Luar Biasa (KLB)
untuk mengganti Ketua Umum PSSI
belakangan kembali mencuat. Pelakasanaan KLB
bisa terjadi karena tuntutan anggota Komite Eksekutif
sendiri atau atas desakan para anggota.
Pasal 31 Statuta PSSI jelas membahas soal KLB. Komek bisa mengajukan KLB, begitu pula dengan dua per tiga
anggota biasa PSSI.


DATA-FAKTA
STATUTA PSSI
PASAL 31 KONGRES LUAR BIASA (KLB)

1). Komite Eksekutif dapat melakukan permintaan untuk melakukan KLB setiap saat.
2). Komite Eksekutif akan mengadakan KLB apabila diminta secara tertulis 2/3 Anggota PSSI,Permintaan tersebut harus mencatumkan agenda yang dibicarakan. KLB harus diadakan dalam waktu 3 Bulan setelah diterimanya permintaan tersebut. Apabila KLB tidak diadakan, anggota yang memintanya dapat mengadakan kongres sendiri. Sebagai usaha dan langkah terakhir, Anggota bisa meminta bantuan dari FIFA.
3). Anggota akan diberitahu mengenai Tempat,tanggal dan Acara Kongres sekurang-kurangnya empat minggu sebelum tanggal KLB.
4). Jika KLB diadakan atas inisiatif Komite Eksekutif, maka Komite Eksekutif harus menyusun agenda Kongres. apabila KLB diadakan atas permintaan anggota, acara tersebut harus mencantumkan materi yang diajukan oleh Anggota tersebut.
5). Agenda acara KLB tidak dapat di ubah.

PSSI SELALU KONTREVERSIAL

KEPUTUSAN KONTREVERSIAL PSSI
1. Memecat Pelatih Alfred Riedl, tanpa
alasan prestasi, melainkan ia merupakan Pelatih yang
dikontrak kepengurusan lawas dan tidak memasukan nama
nama pemain kompetisi LPI
2. Merombak tatanan kompetisi profesional dengan menyiapkan
kompetisi baru dengan format dua wilayah dengan jumlah peserta 34 klub,
klub-klub LPI yang statusnya belum anggota awalnya diset menjadi calon
kontestan. belakangan diralat dengan mengembalikan format komposisi
peserta sesuai dengan Statuta PSSI dan Kongres Tahun 2010 di Bali. namun,
tak berselang lama keputusan kembali dirubah lewat Rapat Komite Eksekutif
dengan manambah jumlah peserta kasta tertinggi dari 18 menjadi 24,..!
3. Mengampuni Persibo dan Persema Malang yang status keanggotaannya ducabut dalam
kongres di Bali, karena tampil di LPI, hanya melalui mekanisme rapat Komek tak Resmi.
kedua klub disertakan sebagai peserta kompetisi kasta tertinggi,
4. Memasukkan PSMS, PSM, Bontang FC, sebagai kontestan kompetisi level atas tanpa mekanisme
prestasi musim sebelumnya.

Harbiansyah Hanafiah Mundur, PSSI Hilangkan Badan Liga Indonesia

Minggu, 25 September 2011

Penghapusan posisi direktur BLI disebabkan PSSI tidak mau mencari sosok pengganti Harbiansyah.

Djohar Arifin Husen
Mundurnya Harbiansyah Hanafiah sebagai direktur Badan Liga Indonesia (BLI) membuat PSSI mengambil kebijakan baru. Ketua umum PSSI Djohar Arifin Husein memutuskan untuk menghapus badan tersebut.

Harbiansyah ditunjuk sebagai direktur BLI menggantikan Andi Darusalam Tabusala yang mengundurkan diri. Penunjukkan Harbiansyah ini dilakukan berdasar hasil rapat komite eksekutif (Exco) beberapa waktu lalu. Selain menangani kompetisi profesional, BLI juga bertugas menggulirkan kompetisi amatir.


Menurut Djohar, PSSI tidak akan mencari figur baru untuk menggantikan posisi Harbiansyah, dan memilih meniadakan BLI. Selanjutnya, pengelolaan kompetisi profesional akan ditangani langsung PT Liga Prima.

“Posisi direktur BLI akan ditiadakan, dan selanjutnya pengelolaan kompetisi profesional akan dikendalikan CEO PT Liga Prima Pak Widjajanto. Tapi kami belum menerima secara resmi surat pengunduran diri Harbiansyah Hanafiah selaku direktur BLI,” ujar Djohar.

“Penghapusan posisi direktur BLI itu sebenarnya didasarkan atas kebijakan untuk melebur enam badan bentukan pengurus PSSI sebelumnya, antara lain yaitu Badan Liga Indonesia (BLI), Badan Liga Amatir (BLA), Badan Futsal Nasional (BFN).”

“Tidak akan ada lagi badan yang berdiri sendiri, dan semua badan tadi akan berada di bawah kendali komite eksekutif. Ini dimaksudkan untuk efisiensi dan memudahkan kontrol kapada semua badan.


Sedangkan mengenai pengelolaan kompetisi amatir yang hingga kini masih lowong, Djohar menyerahkan sepenuhnya kepada Sihar Sitorus sebagai ketua komite kompetisi. Posisi itu nantinya akan diberikan kepada orang profesional.

PSSI Tak Konsisten, Harbiansyah Pilih Mundur

harbiansyah hanafiah
Samarinda - Keputusan mengejutkan diambil Harbiansyah Hanafiah. Ia mundur dari jabatan Direktur Badan Liga Indonesia (BLI) yang baru dipegangnya beberapa hari lalu berdasarkan rapat Komite Eksekutif PSSI. Alasannya inkonsisten PSSI terkait keputusan 24 klub peserta kompetisi tertinggi Liga Indonesia musim 2011/2012 mendatang.

Seperti diketahui, PSSI memutuskan level tertinggi Liga Indonesia maksimal akan diikuti 24 klub setelah sebelumnya hanya menetapkan 18 klub. Delapan belas klub yang bermain di musim ini adalah mereka yang bermain di ISL musim lalu : Persipura, Arema, Persija, Semen Padang, Persib, Persisam, Persiba, Persela, Sriwijaya FC, Persiwa, Deltras, PSPS, Pelita Jaya dan Persijap. Sedangkan empat klub promosi dari Divisi Utama adalah Persiba Bantul, Persiraja Banda Aceh, Mitra Kukar dan pemenang play-off, yakni Persidafon Dafonsoro.

Kedelapan belas klub peserta itu akan ketambahan enam klub lainnya, yakni Persema Malang, Persibo Bojonegoro, PSM Makassar, PSMS Medan, Bontang FC, dan Persebaya Surabaya.

"Itu sudah menyalahi aturan karena Persibo Bojonegoro dan Persema Malang, masih menjalani sanksi karena mengikuti LPI (Liga Primer Indonesia) yang lalu," kata Harbiansyah Hanafiah, yang juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Putra Samarinda Indonesia, kepada wartawan, Jumat (23/9/2011).

"Sanksi itu belum dicabut sampai sekarang. Bagaimanapun saya tidak mau mengikuti langkah yang menyalahi aturan," ujar Harbiansyah.

Disebutkan Harbiansyah, niatan dirinya ikut dalam upaya reformasi PSSI yang menentang kepengurusan Nurdin Halid beberapa bulan lalu, didasari alasan pelanggaran statuta PSSI dan FIFA sebagai peraturan tertinggi persepakbolaan dunia.

"Harapan saya, di era baru kepengurusan PSSI ini bisa lebih baik. Berjalan di atas aturan statuta PSSI maupun statuta FIFA," tambah Harbiansyah.

"Kalau saya bekerja dengan aturan yang salah, bagaimana nantinya? Lebih baik saya berada di luar lingkaran yang ada," jelas Harbiansyah.

Dengan pengunduran itu, Harbiansyah menegaskan akan menjadikannya lebih fokus untuk mengurus Persisam Putra di bawah PT Putra Samarinda Indonesia, menjelang kompetisi musim depan.

"Saya akan fokus di Persisam saja, supaya bisa lebih maju dan yang pasti agar bisa menghibur warga Samarinda," tutup Harbiansyah.

Mengenai Saya

Foto saya
Sigli, Aceh, Indonesia

Arsip Blog

 

© Copyright THE LAN 2007 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.