News Update :
Faisal Abdullah Al Makki. Diberdayakan oleh Blogger.

TheLAN Actions

FIFA KLASEMEN

EVALUASI PSAP SIGLI

Kamis, 19 Januari 2012

Oleh : Ketua Harian Laskar Aneuk Nanggroe


EVALUASI..
Duet Anwar & Arman kembali di inginkan publik Kuta Asan
Ini kata yang lazim sering diperdengarkan ke khalayak ramai, ketika sekelompok atau massa melihat ada yang kurang bahkan tidak baik terjadi kepada sesuatu yang mereka sukai bahkan yang mereka miliki terjadi ketidak beresan dalam hal pengeloloaan sesuatu hal.

Seisi stadion kuta asan, public menginstruksikan harus ada Evaluasi di Tubuh PSAP SIGLI, Ada yang menginginkan Evaluasi Pelatih, Pemain, manajement bahkan sangat nyaring terdengar Evaluasi PENGURUS PSAP..!!

Apa yang terjadi? Inilah yang menimbulkan pertanyaan dalam hati, kenapa PSAP harus berbenah?
Bagaimana tidak, enam pertandingan yang sudah dilakoni oleh Team Asal Kabupaten Pidie dikancah Liga elit sepakbola di tanah air atau yang bisa disebut ISL (Indonesia Super League) belum sekalipun team yang dibesut oleh Coach Arman menuai kemenangan bagi Kesebelasan PSAP SIGLI, dengan 4 kekalahan dan 2 hasil draw yang dihasilkan PSAP membuat team yang dulu dibesut oleh ANWAR terjerembab kedasar klasement ISL musim ini. Timbul pertanyaan dalam hati, kenapa bisa?

Ayoo kita pelajari dengan seksama dimana sebenarnya akar permasalahan yang terjadi ditubuh PSAP sehingga membuat team yang dimanajeri Nazaruddin ini sangat jauh dari harapan public sepakbola Pidie.

PEMAIN
Berbicara masalah pemain, kami rasa tidak ada yang terlalu jauh kualitas pemain yang ada musim ini dengan musim lalu, karena pilar-pilar PSAP masih diperkuat 85% pemain lama. Mulai dari Penjaga Gawang Raji Quba atau Fahkrul Razi, dilini pertahanan PSAP masih diperkuat oleh M.Ali, Bustami, Arifin Gununie Plus Rekrutan Anyar yang tampil lumayan memuaskan, Stoper asal Negeri Ginseng Korea Selatan, Lee. Untuk dua Sayap kiri dan Kanan masih dihuni oleh Lajang asal Makasar SUkman Suib dan Ikhwani Hasanuddin plus dilapisi si anak Hilang Hendra Saputra. Untuk posisi poros Gelandang masih juga ditempati Feri Komul, Riza Fandi dan dibantu oleh rekrutan asing Mfudo Cecil. 

Untuk lini depan PSAP memang masih merasa kehilangan sosok Goal Getter pada diri Osas Saha, namun yang perlu diketahui bersama adalah, PSAP tidak pernah mentransfer pemain Bintang untuk memperkuat PSAP, yang terjadi selama ini adalah PSAP tempat lahirnya Bintang Sepakbola ditanah air walaupun saat datang ke Team PSAP Pemain tersebut berstatus “terbuang” dari team lain. Manajement PSAP memang berhasil merekrut Dua Striker Asing untuk menjadi juru Gedor gawang lawan pada diri You Wok Jin, dan Sekou Camara. Namun hasilnya??? “hanya” You yang tampil lumayan walaupun belum memuaskan. Sedangkan Sekou Camara? Saya heran kenapa PSAP berani mengontrak pemain  yang dari Segi Fisiknya tidak memadai untuk menjadi Goal Getter PSAP, padahal pengurus sudah tau, malam sebelum PSAP menghadapi Persisam samarinda di Banda Aceh, Sekou terlihat sering sakit dan tidak fit. kenapa pengurus dengan berani untuk mengontrak Sekou! 

Padahal jejak rekam mantan punggawa di Liga Hongkong ini tidak lebih bagus dari talenta-talenta asal Pidie. Sebenarnya jika pengurus lebih jeli dan fasih serta tau detil kontrak pemain, Pengurus bisa mewarning dalam draf kontrak pemain sebelum dikontrak. Semisal Pemain Asing yang tidak bisa menunjukkan peningkatan permainan/kepuasan  pada pelatih/manajement team, atau pemain tidak bisa tampil konsisten dalam beberapa pertandingan, Manajement bisa mengeavaluasi Draft Kontrak dengan si Agen Pemain tersebut, dengan berbagai macam opsi seperti penurunan harga kontrak, pemotongan Gaji, atau yang paling kejam Dipecat tanpa mendapatkan sepeserpun dari PSAP. Tapi jika hal diatas tadi tidak terjadi kesepakatan antara Agen si Pemain dengan Manajement Team, dalam hal ini Team lah yang akan dirugikan karena telah mengontrak pemain dengan harga mahal dan hasil nihil..!! jika pengurus tidak mau disalahkan dalam hal mengontrak pemain, Pengurus juga harus terbukan dengan Publik pecinta setia PSAP, seperti kasus Stembiso.. kenapa sampai pertandingan ke enam kemarin pemain asing tersebut belum bisa merumput? Ada apa ini.. Publik harus tau permasalahannya jika memang Pengurus PSAP tidak ingin disalahkan. Apakah Stembiso Cidera? Atau KITAS, ITC belum rampung? 
Jika ITC/KITAS belum turun, ini merupakan tanggung Jawab Agen Si Pemain. Kok bisa agen tidak bisa merampungkan ITC/KITAS sipemain sebelum kompetisi dimulai? Pengurus jangan hanya diam seribu bahasa, berikan Pressure kepada si Agen, jika limit waktu yang diberikan tidak juga ditepati, Pengurus harus tegas terhadap si Agen, ingat…. Mereka “bekerja” untuk PSAP SIGLI dan Bukan PSAP SIGLI “bekerja” untuk si pemain.. karena siapapun pemain tersbut Kepentingan Team lebih besar dari pada si Pemain.
Kalau dari segi kualiatas Pemain tidak banyak berubah, kenapa PSAP menjadi bulan-bulanan team lawan? Ada apa ini? Siapa yang belum mampu?? Anda yang baca tau jawabannya..

PELATIH
Arman dikenal karena sepak terjangnya bersama Champion Sigli yang malang melintang di turnamen TARKAM di Aceh. Apakah layak dengan ilmu yang pas-pasan tanpa partner Sehati dalam melatih team yang berkompetisi di liga Indonesia bisa membawa PSAP Sigli untuk berbicara banyak? Keberhasilan Arman selama ini dalam melatih banyak terbantu dengan kehadiran Anwar dalam meracik sesuatu team. Tentu kita masih ingat, bagaimana ingar binger sepakbola Pidie 2007 meledak. Ketika itu duet “AA” anwar dan arman berhasil membawa team asal kerupuk muling menjuarai Divisi Satu Liga Indonesia 2007 dan lolos ke Divisi Utama. Saat itu sepakbola Pidie kembali bergairah.. namun selang setahun kemudian, Pasca ditinggal Duet “AA” tersebut, PSAP SIGLI kembali hancur dalam keikut sertaan mereka dikancah sepakbola nasional. Walaupun PSAP SIGLI berhasil merekrut pelatih berlabel nasional seperti, Kustiono, Hadi hingga Bambang Nurdiansyah. PSAP SIGLI kembali menjadi bulan-bulanan team lawan baik saat main di Kuta Asan maupun saat Tandang. Disaat PSAP bernostalgia dengan pelatih kenamaan di Indonesia, Anwar dan Arman “bercerai” dengan mengambil jalan masing-masing. Arman saat itu membesut PSAB (ACEH BESAR) Anwar kembali membesut Persiraja dan PSSB Bireuen. Dengan hasil?? 
Public sepakbola di Aceh pasti tau apa yang terjadi dengan kedua duet tersebut. Arman Gagal membawa ekspetasi public Aceh Besar, sedangkan Anwar Berhasil Menggairahkan Publik Bireuen dan Koetaraja Persiraja. Kompetisi Musim 2010/2011 Arman kembali ke jajaran Kepelatihan PSAP, kali ini yang menjadi duetnya adalah mantan Striker TimNAs Indonesia 80-an Coach Bambang Nurdiansyah. Bambang yang disapa BangNur hanya bertahan beberapa pertandingan di PSAP. Dan saat itu M.Yasin atau yang lebih dikenal dengan nama KOLONEL merekrut kembali ANWAR di duetkan dengan ARMAN untuk menukangi PSAP di Kompetisi Divisi Utama 2010/2011. Dan hasilnya? 

Sepakbola Pidie kembali bergairah dengan kelolosan PSAP ke 8 besar di Tenggarong sebelum dihentikan sikap non fair play dari Pihak Mitra Kukar dan PANPEL serta “ bantuan” ANTV yang dalam hitungan jam membatalkan siaran LIVE antara PSAP Vs MITRA KUKAR. Yang membuat Publik sepakbola di Aceh umumnya dan Pidie khususnya mengecam sikap PANPEL yang telah mengerjai PSAP untuk kelolosan ke 4 besar di SOLO. Kembali kepermasalah Pelatih, yang menjadi pertanyaan dalam hati saya, kok bisa pelatih yang tidak memiliki license A Nasional bisa menukangi team dari ISL? ANWAR selama ini duduk manis sebagai DIREKTUR TEHNIK PSAP tanpa bisa mengunjungi pemain langsung untuk memberi arahan. 

Kami hanya ingin yang terbaik untuk PSAP, buanglah egoism kalian, mari merangkul tangan, bukakan hati untuk tekat mengembalikan PSAP ke titah klub yang disegani, walaupun hanya di Kuta Asan. Rekrut Kembali ANWAR, duetkan kembali mereka untuk hasil yang lebih baik. Tidak mudah dan murah merekrut pelatih berkualitas dan belum tentu in dengan kondisi PSAP. Rekrutlah yang sudah membuktikan kapasitas dengan kualitas mumpuni dan kuantitas yang cocok dengan kantong PSAP. REKRUT KEMBALI ANWAR…… Bersatulah…… Bersatulah……. Bersatulah… demi satu eksistensi Sepakbola Pidie melalui PSAP SIGLI..
WE RETURN, BECAUSE WE COULD..!!!

***Faisal Abdullah Al Makki

Saling mengakui

Minggu, 15 Januari 2012

Arman
 KITA tak bisa pungkiri kehebatan Persipura Jayapura, Papua. Mereka sebagai juara bertahan ISL, memang layak menang dalam pertandingan ini. Meski kalah, pemain PSAP sudah tampil maksimal mengerahkan  segenap kemampuan. Atas perjuangan ini, kita mengucapkan terima kasih bagi pemain.
*** Arman Coach PSAP SIGLI





"KAMI sangat puas dengan hasil di kandang lawan. Karena, Persipura memenuhi ambisi untuk membawa poin penuh. Soal kekuatan tuan rumah, Soung Yong Lee dan kiper Fakhrurrazi layak menjadi bintang. Karena, kedua pemain ini sangat berperan dalam tarung itu. Lee begitu kokoh di bawah, sementara Fakhrurrazi tampil gemilang dalam mematahkan serangan kami di depan."
*** Jaksen F Tiago - Coach Persipura

"keperawanan" PSAP direnggut Boaz Cs

Boaz si pencetak Goal
SIGLI - Keinginan PSAP Sigli untuk mendulang poin penuh di kandang harus gagal setelah dibekap Persipura Jayapura, Papua, 0-1 dalam lanjutan kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim 2011-2012 di Stadion Kuta Asan, Sigli, Pidie, petang kemarin.

Gol kemenangan Mutiara Hitam (julukan Persipura) itu diciptakan elkapiten Boaz Salossa pada menit 33. Gol pemain kelahiran Sorong, Papua Barat itu berawal dari umpan crossing Yustinus Pae setelah melewati Sukman Suib. Sekali kontrol dengan dada, mantan bintang timnas tersebut langsung menghujamkan tendangan keras tanpa bisa diselamatkan Fakhrurrazi, kiper PSAP.

Gol semata wayang ke gawang PSAP akibat kesalahan passing center-bek tuan rumah, M Ali. Bola sepakannya berhasil dipatahkan oleh palymaker Persipura asal Liberia, Zah Rahan. Dengan cepat, Zah Rahan langsung memberikan umpan panjang kepada Yustinus Pae di sektor kiri. Usai melewati Sukman, Yustinus langsung melepaskan umpan diakhiri gol Boaz Salossa yang berhasil lepas dari kawalan Soung Young Lee.

Bagi Laskar Aneuk Nanggroe (julukan PSAP), ini merupakan kekalahan kandang ketiga. Hasil buruk ini memperpanjang rekor kekalahan di kandang bagi besutan Arman. Karena, sebelumnya PSAP juga menderita kekalahan saat melawan Persisam Samarinda (2-1), dan Mitra Kukar (3-2) di Stadion Lhong Raya, Banda Aceh.

Menyusul hasil buruk itu, PSAP harus duduk di papan bawah tepatnya di peringkat ke-16. Selain itu, rekor tidak terkalahkan PSAP musim lalu di bawah pelatih Anwar, pun ternoda oleh kehebatan sang juara bertahan Liga Super itu.

Pada laga kemarin, pertandingan dipimpin wasit Jerry Elly asal Bogor berjalan kurang berimbang. Penguasaan si kulit bundar lebih didominasi pemain Mutiara Hitam sejak kick-off. Boaz, Zah Rahan, Ian Luis Kabes, Ortizan Salossa, dan Alberto ‘Beto’ Gonzalves begitu merajalela.

Di sisi lain, kesalahan mendasar seperti salah kontrol dan passing dilakukan Ferry Komul, Wook Jin You, dan Sukman Suaib. Tak heran, si kulit bundar begitu gampang dicuri pemain tim tamu. Pilar PSAP di lini bawah seperti Soung Yong Lee, dan Bustami Aiyub kewalahan meredam serangan yang dibangun Boaz Solossa dkk.

Usai gol pertama, tim Persipura tercatat memiliki dua peluang emas hasil tendangan Boaz. Aksi individu pemain kelahiran 16 Maret 1986 nyaris menghasilkan gol. Beruntung, hentakan pemiliki kostum 86 ini masih bisa dimentahkan lewat aksi gemilang Fakhrurazi.

PSAP juga memiliki peluang menciptkan gol. Tapi, Sekou Camara dan Wook Jin You yang diplotkan sebagai straiker tidak mampu mendobrak lini bawah awak Persipura yang digalang Ricardo Salampessy, dan Bio Paulin. Melihat buruknya penampilan legiun asing, Sekou Camara, penonton pun melayangkan sumpah serapah karena kerap gagal menciptakan gol saat ada peluang. Sampai turun minum Persipura Jayapura unggul 1-0.

Di babak kedua, permainan masih dikendalikan Boaz Salossa cs. Serangan bertubi-tubi terus dilancarkan ke kubu PSAP. Sehingga, kiper PSAP Fakhrurazi kembali menjadi bulan-bulanan dari serangan Alberto Goncalve. Bahkan, pemain tamu nyaris mencetak gol melalui akselerasi Ian Louis Kabes setelah lepas dari kawalan Bustami. Beruntung, pada saat itu, Soung Yong Lee berhasil mengagalkannya. Lalu, tendangan Boaz juga nyaris membuahkan gol. Kala itu, Fakhrurrazi keluar dari gawangnya. Namun, bola tendangan Boaz berhasil diselamatkan Bustami yang berdiri di bawah mistar gawang. Hingga laga berakhir, Persipura unggul 1-0.(naz/c43)

susunan pemain
PSAP - Fakhrurrazi, Bustami, Soung Yong Lee, Muhammad Ali, Hendra Saputra/Ikhwani Hasanuddin, Sukman Suib, Riza Fandi, Fery Kumol /Abdul Faisal, Mathonsi Mfundo Cecil, Sekou Camara /Sayuti, Wook Jin You

Persipura - Yoo Jae Hoon, Bio Paaulin Pierre, Ricardo Salampessy, Ortizan Solossa, Yustinus Pae, Yohanes Tjoe/Cristian Uron, Gerald Pangkali, Boaz Solossa, Zah Rahan Kranggar/Lukas Mandowen, Alberto Goncalves/David Laly, Ian Louis Kabes

Mengenai Saya

Foto saya
Sigli, Aceh, Indonesia
 

© Copyright THE LAN 2007 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.