News Update :
Faisal Abdullah Al Makki. Diberdayakan oleh Blogger.

TheLAN Actions

FIFA KLASEMEN

Diiringi Jamuan Kecil, FIFA Tegas Tolak Nurdin Halid

Selasa, 08 Maret 2011

Sepp Blatter & Dubes RI untuk Swiss Djoko Susilo

Zurich - Dengan diiringi jamuan makanan, cemilan, wine dan orange juice, Dubes RI untuk Swiss, Djoko Susilo, berbincang-bincang dengan Presiden FIFA Sepp Blatter. Topiknya perbincangannya cuma satu: Nurdin Halid.

Dari penggambaran dan pemaparan suasana di atas, terlihat bahwa atmosfer dalam perbincangan tersebut cukup santai, dan memang demikian seperti yang diungkapkan oleh Djoko. Pertemuan itu sendiri sempat tertunda beberapa saat lantaran Blatter memiliki tamu lain.

"Jadi, saya tadi rencana semula diterima 10.30 (waktu setempat, red). Tapi karena Sepp Blatter ada tamu lain, jadi agak molor. Jadi baru bisa ketemu jam 11.45," ungkap Djoko kepada detikSport. Pada pertemuan tersebut Blatter didampingi Alexander Koch (Manajer PR FIFA) dan Thierry Regenass (Direktur Keanggotaan dan Pengembangan Asosiasi FIFA).

"Suasana akrab, ramah, kita bertemu sekitar satu jam, kita disuguhi cemilan. Pak Blatter santai, akrab dengan kita. Dia bahkan sangat kagum dengan potensi sepakbola di Indonesia," lanjutnya.

Tapi apa yang menjadi topik pembicaraan bisa dibilang bukan sesuatu yang santai atau bisa dianggap mudah-mudah saja. Bagi mereka yang memperhatikan atau ikut dalam pergolakan sepakbola nasional, hasil dari perbincangan ini adalah sesuatu yang ditunggu-tunggu.

Masalah yang dibahas adalah soal pencalonan kembali Nurdin sebagai Ketua Umum PSSI. Seperti sudah diketahui, Indonesia memang tengah menunggu sikap tegas FIFA terkait pencalonan tersebut.

Seperti diketahui, FIFA telah menyebutkan bahwa siapa pun yang pernah tersandung kasus hukum, tidak boleh menjadi Anggota Komite Eksekutif, yang di dalamnya termasuk Ketua Umum federasi sepakbola sebuah negara.

"Anggota Komite Eksekutif tidak boleh lebih tua dari ... (usia diisi oleh Asosiasi bersangkutan) dan tidak boleh lebih muda dari ... (usia diisi oleh Asosiasi bersangkutan). Mereka harus sudah aktif dalam dunia sepakbola, tidak boleh dinyatakan bersalah atas sebuah tindak kriminal sebelumnya serta berdomisili di wilayah negara X," sebut Statuta FIFA pasal 32 ayat 4.

Tapi, dari sikap PSSI, yang tercermin adalah mereka keukeuh bahwa Nurdin masih layak untuk menjadi Ketua Umum. Usaha ini kemudian gagal setelah Komite Banding membatalkan pencalonan Nurdin bersama tiga calon lainnya, Nirwan Bakrie, George Toisutta dan Arifin Panigoro.

Pada akhirnya, Djoko kemudian membeberkan sikap FIFA terhadap kasus ini. Nurdin tidak boleh mencalonkan diri lagi.

"Nurdin Halid tidak boleh mencalonkan diri lagi. Kami harus menjunjung tinggi kode etik Statuta FIFA. Seseorang yang pernah tersangkut pidaana tidak boleh mencalonkan diri menjadi Ketua Asosiasi sepakbola," tegas Djoko.

Menyusul statemen tersebut, pertemuan selama satu jam itu pun selesai. Blatter mengajak Djoko untuk melakukan tos wine, namun sang Dubes memilih minuman yang lebih ringan.

"Kita sempat tos. Dia wine, saya orange juice. Untuk menandai kegembiraan atas selesainya persoalan Nurdin Halid," ucap Djoko.

Siapa Figur Baru Calon Ketum PSSI?

 
Jakarta LAN Chanel - Keempat nama yang sebelumnya maju ke pencalonan ketua umum PSSI tidak diperbolehkan melanjutkan perjuangannya. Publik sepakbola Indonesia kini mencari calon ketua umum baru, yang bersih dari korupsi dan intrik politik.

Nurdin Halid dipastikan tak akan lagi bisa mempertahankan kursi ketua umum PSSI. Malam tadi Presiden FIFA Sepp Blatter melarangnya maju ke pencalonan ketua umum periode 2011-2015.

Bukan Nurdin saja yang jalannya menuju kursi ketua umum PSSI ditutup. Arifin Panigoro, George Toisutta dan Nirwan D Bakrire, yang sebelumnya menjadi pesaing Nurdin, juga tak diperkenankan maju.

Lalu siapa nama bakal calon ketua umum baru yang akan memimpin PSSI?

"Para pecinta sepakbola Indonesia, pendamba prestasi, tak ada figur spesifik yang diinginkan (untuk jadi ketua umum). Buat mereka yang penting 'asal bukan Nurdin'," ungkap pengamat politik dan sepakbola, Ari Junaedi dalam perbincangan dengan Admin thelan2007.

"Yang jelas harus ada sosok yang selama ini dianggap bersih. Sempat muncul nama Jusuf Kalla. Kalau dia bersedia gak masalah."

"Sepakbola sejak awal tak pernah lepas dari intrik politis. Dibawa ke ranah politik, ada dugaan suap, pengaturan skor, masih menyusu pada pemerintah dan tidak transparan. Dengan adanya praktek-praktek seperti itu figur yang diinginkan adalah yang amanah. Memegang amanah dari pemilik suara di PSSI. Punya kemampuan manajerial di organisasi," lanjut Ari dari ujung telepon.

Beberapa tahun lalu nama Sutiyoso sempat muncul dalam bursa calon pemilihan. Belakangan gantian Jusuf Kalla yang digadang-gadang bisa maju ke kursi ketua umum PSSI, meski hingga kini belum memberi jwaban pasti soal hal tersebut.

"Beberapa kriteria yang harus dimiliki calon ketua umum adalah kapabilitas, kepemimpinnan. Lalu punya jiwa manajerial dan kemudian bebas korupsi. Yang terakhir bisa pegang amanah. Itu yang kita butuhkan buat memimpin PSSI.

"Mimimpin PSSI itu berbeda dengan memimpin PBSI (Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia). Fans bulutangkis itu banyak, tapi pencinta sepakbola lebih banyak, dan lebih gila. Karena itulah dibutuhkan pemimpin yang 'gila'," lanjut Ari.

Lebih lanjut dia juga menyarankan kalau mantan pemain yang pernah membela timnas masuk dalam kepengurusan PSSI. Nama-nama seperti Bambang Nurdiansyah, Rully Nere dan Sucipto Suntoro ada baiknya dijadikan anggota Komite Eksekutif demi menciptakan PSSI yang lebih solid.

Ketua Umum PSSI, Nasib Nurdin Halid Tamat...!!!

 NH
Kejelasan bisa atau tidaknya Nurdin Halid maju kembali ke bursa pemilihan Ketua Umum PSSI periode 2011-2015 terjawab sudah. Dalam pertemuan dengan Dubes RI Swiss, Djoko Susilo, Presiden FIFA, Sepp Blatter, menegaskan bahwa Nurdin tidak diperbolehkan menjadi salah satu calon Ketua Umum PSSI.
"Semuanya jelas sekarang, Blatter mengatakan kepada saya bahwa Nurdin Halid tidak diperbolehkan lagi memimpin PSSI lagi. FIFA berpegang teguh pada kode etik dan standar statuta yang tidak memperbolehkan seorang yang pernah terlibat kasus kriminal menjadi pengurus organisasi sepak bola di bawah FIFA. Jangankan menjadi Ketua Umum PSSI, Nurdin juga tidak diperbolehkan masuk ke jajaran komite eksekutif. Bisa dibilang masa depannya tamat di PSSI," kata Djoko yang dikontak BOLANews, Selasa (8/3).
Untuk memastikan hal tersebut nantinya FIFA akan mengirim utusannya pada saat pelaksanaan Kongres PSSI pada akhir  April.
"Utusan ini akan mengawal jalannya kongres untuk memastikan PSSI tidak melanggar aturan main," ucap Djoko.

FIFA Juga Tolak Pencalonan Toisutta dan Arifin

 "Kubu Jenggala"
JAKARTA, LAN Chanel — Selain Nurdin Halid, FIFA juga melarang Arifin Panigoro, Nirwan Bakrie, dan George Toisutta untuk dicalonkan pada Kongres PSSI yang mengagendakan pemilihan ketua dan wakil ketua serta anggota Komite Eksekutif (Exco) periode 2011-2015.
Hal itu merupakan hasil pertemuan Ketua Umum KONI Rita Subowo dengan Presiden FIFA Joseph "Sepp" Blatter di Zurich, Swiss, Selasa (8/3/2011). Rita menjelaskan, Blatter melarang Nurdin maju karena statusnya yang merupakan mantan narapidana yang dinilai melanggar Statuta FIFA. Tidak hanya itu, Blatter juga menolak ketiga calon yang digugurkan oleh Komite Banding untuk dicalonkan pada kongres pemilihan pengurus baru PSSI.
"Kalau Pak Nurdin karena statuta dan yang tiga (calon lain) karena hasil Komite Banding. Kalau melanggar, PSSI dapat serious suspension," kata Rita, lewat pesan singkat kepada LAN Chanel , Rabu (9/3/2011) dini hari WIB.
Bulan lalu, Komite Pemilihan mengumumkan hasil verifikasi mereka atas calon ketua umum PSSI periode 2011-2015. Dalam proses verifikasi itu, Komite Pemilihan meloloskan Nurdin dan Nirwan sebagai calon ketua umum baru serta menggugurkan Arifin dan Toisutta.
Tidak terima dengan hasil itu, Arifin dan Toisutta mengajukan banding. Namun, Komite Banding tidak mengabulkan banding kedua bakal calon pimpinan PSSI tersebut. Pada waktu bersamaan, Komite Banding juga menolak hasil verifikasi terhadap Nurdin dan Nirwan sehingga keduanya pun gugur dari pencalonan.
Karena tidak ada calon yang bisa dipilih, PSSI menunda penyelenggaraan kongres yang seyogianya diselenggarakan di Bali pada 26 Maret. FIFA kemudian meminta PSSI untuk membentuk Komite Pemilihan pada 26 Maret. Atas perintah FIFA pula, Kongres Pemilihan harus sudah digelar sebelum 30 April.

FIFA Minta LPI Dirangkul, Bukan Dihentikan

Sepp Blatter
JAKARTA, LAN - Chanel — Presiden FIFA Joseph "Sepp" Blatter ternyata meminta PSSI untuk merangkul Liga Primer Indonesia (LPI), bukan menghentikan liga yang digagas Arifin Panigoro tersebut. FIFA akan menjatuhkan sanksi jika PSSI tidak mematuhinya.
Sebelumnya, anggota Komite Etik FIFA, Suryadharma "Dali" Tahir, yang melakukan pertemuan dengan Sekjen FIFA Jerome Valcke, di Zurich, Swiss, Senin (7/3/2011), mengatakan, PSSI harus menghentikan LPI yang dinilai ilegal. Proses penghentian LPI, kata Dali, berada di tangan pemerintah karena pemerintahlah yang memberikan izin pertandingan.
"Jika tidak dihentikan, konsekuensinya kita akan mendapatkan suspensi dari FIFA," kata Dali, saat dihubungi wartawan, Selasa (8/3/2011) malam.
Ketika LAN Chanel mengonfirmasi hal ini kepada Duta Besar RI di Swiss, Joko Susilo, yang baru saja bertemu dengan Blatter di markas FIFA, Selasa (8/3/2011) waktu setempat, FIFA ternyata meminta PSSI untuk merangkul LPI.
"Tentang LPI, jika tidak bisa membereskan dengan merangkul LPI, PSSI akan kena sanksi," kata Joko.
FIFA, ujar Joko, memberikan kesempatan kepada PSSI untuk menyelesaikan masalah terkait dengan LPI sebelum Kongres Pemilihan Ketua Umum PSSI periode 2011-2015. "Ya, sebelum kongres, makanya semua pihak harus duduk bersama," tutur Joko.
Seperti yang diketahui, hasil dari pertemuan itu, Blatter juga melarang Nurdin Halid maju pada Kongres PSSI yang mengagendakan pemilihan ketua dan wakil ketua serta anggota Komite Eksekutif (Exco) periode 2011-2015 karena statusnya mantan narapidana yang dinilai bertentangan dengan Statuta FIFA.

Mengenai Saya

Foto saya
Sigli, Aceh, Indonesia
 

© Copyright THE LAN 2007 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.