News Update :
Faisal Abdullah Al Makki. Diberdayakan oleh Blogger.

TheLAN Actions

FIFA KLASEMEN

Suporter Desak PSAP Tentukan Pelatih

Rabu, 30 November 2011

* Inginkan Anwar Kembali
* Untuk Hadapi ISL

Sekjend LAN-Muchlis, Wak Jamal dan Reza Acoy
SIGLI - Suporter PSAP Sigli, Pidie, Laskar Aneuk Nanggroe (The LAN) mendesak manajemen klub untuk segera menentukan pelatih utama untuk mengarungi Indonesiaa Super League (ISL) musim ini. Bahkan, The LAN menginginkan bahwa pelatih musim lalu, Anwar, untuk kembali melatih Arifin Ginuni dkk.

Ketua The LAN, Zuchri Mauluddinsyah Adan didampingi Sekjen, Mukhlis Benzema kepada Serambi, Selasa (29/11) mengatakan, sebagai suporter utama tim PSAP, mereka pantas mendesak kepada pihak manajemen dapat mengambil kebijakan segera memilih pelatih kepala.

“Sama-sama kita ketahui, bahwa tarung perdana PSAP melawan Persisam Samarinda akan digelar Minggu (4/12). Namun, hingga saat ini, Ferry Komul dkk belum memiliki pelatih kepala. Ini pertarungan penting di kandang, sudah sepantasnya PSAP punya juru taktik,” tegas Mukhlis.

Dalam kondisi sempit, Sekjen The LAN mengungkapkan, kalau pihaknya menilai kalau figur pelatih musim lalu, Anwar, harus menjadi fokus utama pihak manajemen. Betapa tidak, pihak suporter dan masyarakat sangat menginginkan Anwar untuk kembali melatih di Sigli.

Sebagai bukti, beber Mukhlis, kiprah Anwar dalam mengasuh tim pada Liga Ti-Phone pada musim lalu, PSAP berhasil lolos melaju ke babak delapan besar. “Kami melihat kesuksesan klub kesayangan masyarakat Pidie, PSAP, pada musim lalu tak lepas dari sentuhan tangan dingin Anwar bersama Arman selaku asisten pelatih. Sehingga PSAP berhasil  nangkring di papan atas dan lolos ke delapan besar,”jelasnya.

Karena itu, lanjut Mukhlis, pihaknya meminta keseriusan manajemen PSAP untuk menyusun kerangka tim pelatih. Apalagi, peran Arman sebagai Caretaker masih membutuhkan pelatih kepala yang sudah diperhitungkan. Selaku superter PSAP, sosok Anwar pantas menjadi pertimbangan khusus untuk kembali dipercaya menangani PSAP pada musim ini. “Kami mendukung kinerja pihak manajemen saat ini, tapi alangkah baiknya jika Anwar diduetkan kembali dengan Arman,” harap Sekjen The LAN.

Seperti diketahui, Anwar bukanlah sosok asing bagi masyarakat Pidie. Karena, pada musim 2007, Anwar sukses membawa PSAP Sigli promosi ke divisi utama. Bahkan, pada musim itu, ayah tiga anak tersebut juga berhasil mengantar PSAP lolos ke babak 16 besar Copa Indonesia. Catat! Saat itu, PSAP menjadi satu-satunya tim dari divisi I.

Sebelumnya, Anwar juga berhasil membawa Persiraja promosi ke divisi utama pada musim 2005/2006. Padahal, sebelumnya, Lantak Laju telah terbenam selama tujuh tahun berada di divisi I.

Kiprah Anwar kembali berlanjut pada musim 2010/2011. Masuk hanya sepuluh hari menjelang kompetisi divisi utama, Anwar kembali bisa membawa PSAP lolos merebut tiket ke babak delapan besar di Stadion Aji Imbut Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim). Jadi, selama menangani PSAP, prestasi Anwar tak terlalu mengecewakan publik Pidie.

Bahkan, dalam gelaran Piala Internasional Gubernur Aceh I, Anwar sukses membawa Aceh Selection juara. Dia mampu meracik taktik dengan gabungan pemain asal PSAP, Persiraja, PSSB Bireuen, dan PSLS Lhokseumawe.

Suporter Pidie lainnya, Reza Acoi kepada Serambi mengatakan, sosok Anwar dan Arman memiliki track-record sukses yang gemilang dalam mmenangani PSAP dalam segala kondisi baik suka maupun duka. Karena sosok kepribadian Anwar memilki kemampuan, kewibawaan, serta juga kematangan dalam menyusun taktik untuk tim. “Kita berharap pihak manajemen bisa merekrut kembali Anwar sebagai pelatih PSAP musim ini,” demikian Reza.(c43)

PSAP Berkandang di Banda Aceh

Senin, 28 November 2011

 “Tapi, dalam memilih pelatih, kami tidak gegabah. Artinya, sosok pelatih tersebut harus mampu menyayangi pemain dan harus baik dengan pengurus,” Ketua Umum PSAP.

Kuta Asan dalam tahap Renovasi
SIGLI - PSAP Sigli yang menjadi satu-satunya tim Aceh yang berlaga di kompetisi Indonesian Super League (ISL) musim 2011/2012, memindahkan kandangnya dari Stadion Kuta Asan Sigli ke Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Banda Aceh. Pasalnya, hasil verifikasi Badan Liga Indonesia (BLI), Stadion Kuta Asan masih perlu banyak perbaikan untuk bisa mementaskan laga kompetisi elit tersebut.

Ketua Umum PSAP Sigli, Muhammad Yasin Amin kepada beberapa media, Senin (28/11), menjelaskan, keputusan memindahkan markas ke Banda Aceh terpaksa diambil guna memenuhi persyaratan BLI. “Kalau permintaan BLI, pertandingan kandang PSAP Sigli malah minta dilaksanakan di Stadion Teladan Medan (Sumatera Utara). Tapi, kami sayang kepada masyarakat yang tidak bisa menyaksikannya. Sehingga kami hingga kini terus mengupayakan kepada BLI agar pertandingan kandang PSAP digelar di Stadion Lhong Raya, Banda Aceh saja,” beber M Yasin.

Menurut Kolonel--sapaan M Yasin--pemindahan kandang ‘Laskar Aneuk Nanggroe’ ke Banda Aceh tersebut hanya bersifat sementara. “Rencana kita, pemakaian Stadion Lhong Raya sebagai kandang PSAP itu hanya temporer sambil menunggu selesainya perbaikan Stadion Kuta Asan. Karena perkiraan renovasi Kuta Asan minimal butuh waktu dua minggu, setidaknya ada tiga partai kandang PSAP yang berlangsung di Banda Aceh, yakni menjamu Persisam Samarinda Minggu (4/12), melawan Mitra Kukar Kamis (8/12), dan menjajal PSMS Medan Sabtu (17/12),” rinci dia. “Target kita, tarung keempat sudah bisa dilaksanakan di Stadion Kuta Asan Sigli,” imbuhnya.

Di sisi lain, Kolonel melanjutkan, saat ini PSAP sedang membidik pelatih kawakan untuk menahkodai bonden Pidie tersebut mengarungi ketatnya kompetisi ISL. “Tapi, dalam memilih pelatih, kami tidak gegabah. Artinya, sosok pelatih tersebut harus mampu menyayangi pemain dan harus baik dengan pengurus,” ucapnya. “Jadi, sebelum kick-off melawan Persisam Samarinda, kita sudah menemukan pelatih. Untuk sementara, kami percayakan kepada Arman,” tandas Kolonel.

Mengenai komposisi pemain, menurut M Yasin, saat ini permainan PSAP belum padu terutama kerja sama antara striker Wor Yuch Col dengan pemain lokal, serta pemain asing lainnya. Padahal, skill individu yang dimiliki pemain asal Korea Selatan itu cukup bagus. “Untuk itu, semua calon pemain ini terus digenjot dengan latihan dan try-out dengan tim yang selevel dengan PSAP dalam menguatkan kerangka tim nantinya,” pungkasnya.(naz)

Antara Gengsi dan Prestasi

Minggu, 27 November 2011


Laskar Aneuk Nanggroe Flag
Melihat komposisi team PSAP musim ini yang akan tampil di ISL, saya yakin tidak akan terlalu rumit untuk seorang Arman dalam meracik team PSAP SIGLI, hal ini di perjelas dengan nyaris 80% Skuad psap musim lalu berhasil dipertahankan oleh Manajement PSAP. Dan kita patus disyukuri, ternyata mayoritas skuad musim lalu ini masih ingin bernostalgia dengan public kuta asan dan pastinya dengan keinginan prestasi yang lebih baik dari musim lalu atau paling buruk menyamai prestasi musil lalu. 

Mungkin paling jelek bisa lah masuk 10 besar untuk musim ini. Dengan pendanaan yang miris, manajement dihadapkan dengan kondisi yang tidak bisa lagi menyusui uang rakyat secara real kondisi. Manajement “dipaksa” untuk terus “menjual” nama besar PSAP SIGLI untuk Sponsorship di Aceh dan kota-kota besar di Indonesia yang pastinya ada putra Pidie yang jadi OKB (orang kaya baru) atau politisi yang mau menyumbang kan sedikit uangnya untuk membantu mendanai perjalanan psap musim ini di ISL. Namun semua itu dengan catatan Manajement kembali terbuka pelaporan keuangannya minimal kepada para donatur dan akan lebih baik jika adanya Audit Independent yang bisa mengaudit pelaporan keuangan PSAP ditiap musim, dan hal ini perlu dilakukan, demi kepercayaan para donator kepada manajement PSAP SIGLI.

Kembali kepermasalah skuad PSAP sigli, dengan akan tampilnya PSAP SIGLI dikancah ISL sebuah kompetisi kasta tertinggi sepakbola di Tanah Air berdasarkan KONGRES di BALI 2011. Manajement PSAP jangan menutup mata melihat kondisi team sekarang. Ingat kita tidak di Divisi Utama, kita sekarang di Kompetisi Profesional di Tanah air, terlihat Sombong?? Iya bagi masyarakat yang belum tau sejarah perjalanan PSAP dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, namun Tidak dan sudah pantas, jika masyarakat yang tau perjalanan PSAP dalam kurun waktu tersebut.

Kembali kita di Musim 2007, dimana PSAP SIGLI saat itu berkompetisi di Divisi Satu (saat itu kasta ke dua), El Capiten Tarmizi Rasyid, George Massatu, Dahlan Jalil, Wanderson, Wagner, Alfredo, Sukman Suib, Helmi Daud, Hendra Saputra Cs… bahu membahu bersama sang Arsitek Anwar dan Asisten Arman meluluhlantakkan sejumlah prediksi dikalangan pesepakbola di Aceh khususnya, Indonesia pada umumnya dengan berhasil menguasai singgasana klasement Divisi Satu Wilayah barat, yang di  Match Day Akhir Musim kompetisi melawan PSLS LHokseumawe berhasil menhantam PSLS 2-1 dalam partai usiran di Kota Langsa setelah sebelumnya bermain Imbang ketika bermain di Tunas Bangsa Stadium dan sempat ricuh hingga Pagar pembatas Stadion dan lapangan Roboh di Hantam oleh PAsukan Laskar Aneuk Nanggroe yang disebabkan oleh sang pengadil yang seharusnya Adil tidak bisa menjalankan Amanah My Game is Fair Play, sehingga wasit asal Idi tersebut menjadi Bulan-bulanan Pendukung PSAP SIGLI, hingga PP menunda dan memindahkan Pertandingan usiran ke Kota Langsa.. satu pertanyaan yang harus anda semua jawab adalah selain Para Pemain yang harus di Banggakan, siapa lagi yang pantas kita beri kredit tersendiri kalau Bukan Duet “AA” Anwar dan Arman yang berhasil mengorbitkan segelintir pemain entah berantah menjadi pemain yang menjadi incaran klub-klub besar di Tanah air. 

Yang patut di Garis bawahi adalah tahun 2007 merupakan tahun kebangkitan Pesepakbolaan di Kabupaten Pidie setelah sekian puluhan tahun lamanya nyaris tak terdengar eksistensinya. Namun seperti kebiasaan sepakbola di tanah air pada umumnya, baik pelatih maupun pemain akan berganti kostum di tiap musim dan hal ini turut di rasakan oleh PSAP Sigli, pergantian pelatih dan hengkangnya beberapa pemain inti, membuat PSAP seperti Kapal Pesiar yang tengah menikmati pelayaran yang indah tiba-tiba ditinggal sang Nahkoda ditengah terpaan angin dan badai. Sang Arsitek memutuskan pergi dan membesut team PSSB Bireun hingga pemain semacam Suryadi, Tarmizi, Suheri hendra, memutuskan ikut sang arsitek, Hanya Arman sang asisten yang memutuskan membesut skuad Pasukan Saree PSAB Aceh Besar. Dengan Kompetisi yangmenuju arah professional (sebagaimana arah putusan Kongres AFC) Liga Indonesia Wajib membuat kompetisi Profesional yang wajib di ikuti oleh 18 team saja. Saat itu PSAP kembali sial. Lolos ke Kasta Divisi Utama namun bukan menjadi kasta tertinggi lagi karena PT. Liga Indonesia telah menetapkan Kompetisi ISL menjadi kasta tertinggi. Jadilah PSAP kembali berkutat di Kompetisi di Kasta kedua di Tanah Air bernama Liga Indonesia DU alias Divisi Utama. Sedih………….? Jelas terbentang di hati para maniak bola di Kabupaten Pidie dan Masyarakat Pidie pada umumnya. Namun itulah sepakbola Indonesia yang penuh intrik dan politik.

Setelah, PSSB, PERSIRAJA, Anwar ditahun 2010 bersama Arman kembali Reuni untuk menjadi duet pelatih yang saat itu dianggap akan Gagal mengulangi kisah mereka ditahun 2007. Namun kenyataannya????
 Andi Darussalam Tabussala, Djoko Dryono sampai Nurdin Halid bertanya kepada salah satu pengurus PSLS,
Djoko “dimana letak kabupaten Pidie?”
ADT” Luar Biasa Teamnya, siapa Arsiteknya sekarang, pasca Sofyan Hadi?”
NH” Animo pentonton di Pidie Luar biasa ya?? Selamat…”

3 Pentolan PSSI tersbut terbelanga melihat sepakterjang PSAP, banyak oknum di PSSI yang coba menciderai hingga perjalanan PSAP di Curangi ketika bermain di Kutai Kartanegara.  Sekarang Indonesia tau PSAP SIGLI adalah Bagian dari Sejarah Sepakbola Indonesia juga.

Dengan Dualisme Kompetisi sekrang dan PSAP memutuskan bermain di ISL bersama, 4 Team terbaik di 8 besar musim lalu. Gresik United, Persiram Raja Ampat dan PSMS Medan Versi Kolonel Idris.
Bukan mencari Keuntungan bermain di kompetisi kasta tertinggi, Namun PSAP memang Layak Berada di Sana sejak 4 tahun lalu, andai saja kompetisi tidak diubah semena-mena oleh PSSI.
Sekrang dalam tidak kurang dari seminggu kompetisi ISL ini, PSAP akan Menjamu Persisam Samarinda di Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh, dikarenakan Stadion Kuta Asan dalam tahap Perbaikan. PSAP akan coba melawan team mapan bertabur bintang dan uang. Dengan kondisi Arman yang belum memiliki Lisensi kepalatihan Level A. ada baiknya Manajement PSAP SIGLI membuang jauh Gengsi demi mengejar Prestasi. Rekrut Kembali Sang Arsitek Anwar yang telah memiliki Lisensi A (lisensi yang harus dimiliki Seorang Pelatih di ISL), karena untuk saat ini memang Duet “AA” yang pantas membesut sang Laskar Aneuk Nanggroe PSAP SIGLI dalam mengarungi kompetisi ISL yang sudah didepan mata. Jangan hancurkan harapan public sepakbola Pidie hanya karena idealism yang tak berujung.. Saleum Aneuk Nanggroe. dari Kamoe Sagoe Baroeh Kuta Asan.

TheLAN kembali menerima keanggotaan Baru.

Jumat, 25 November 2011

Faisal Abdullah Al Makki (Ketum TheLAN)
Ketua Umum Laskar Aneuk Nanggroe, Faisal Abdullah Al Makki : "TheLAN Kembali Membuka Pendaftaran keanggotaan, untuk caranya teman2 bisa meng Copy Formulir (bisa di Foto Copy) dan diperbanyak selain mendapatkan Member Card, anggota juga bisa mendapatkan Kaos TheLAN.
" Setelah kita komunikasi dengan Pengurus TheLAN. kita putuskan akan menerima kembali keanggotaan, lebih Lanjut, Faisal Menambahkan "selain di Sigli, anggota juga bisa mendaftar di Banda Aceh, Via Indra Cakradonya bisa komunikasi via FB http://www.facebook.com/indra.cakradonya dan Srikandi di FB http://www.facebook.com/ceweknyasibiru. selain keanggotaan resmi, para pecinta PSAP sigli juga bisa membeli Marchadise TheLAN, seperti Kaos dan SYall yang InsyaALLAH dalam minggu ini kita akan Jual. dikarenakan dalam 2 Pertandingan awal kandang PSAP harus bermain di Luar sigli, TheLAN akan fokus untuk persiapan main di Kandang. 

berikut Marchadise TheLAN yang akan Kami sediakan dan Jual bagi keanggotaan Resmi dan Pendukung PSAP. Sigli.

Member Card Depan


Member Card Belakang

Kaos THeLAN

Syall



PT Liga Indonesia Siap Gelar ISL

Selasa, 22 November 2011

Meski menuai protes dari PSSI, PT Liga Indonesia tetap siap menggelar Liga Super Indonesia (ISL) musim 2011-2012. Sebanyak 18 klub juga siap tampil pada kompetisi yang rencananya akan dimulai pada 1 Desember 2011.

Pernyataan ini diungkapkan oleh CEO PT Liga Indonesia, Djoko Driyono beberapa waktu lalu. Menurutnya, pengalaman selama bertahun-tahun sebagai pengelola kompetisi memudahkan pihaknya dalam menggelar liga yang sama musim ini.

"PT Liga Indonesia siap menggelar kompetisi ini sesuai permintaan klub. Sebagai lembaga yang pernah menyelenggarakan kompetisi ini selama bertahun-tahun, tidak ada masalah dengan regulasi yang diperlukan," ujar Djoko.

Klub-klub peserta yang akan mengikuti ISL juga semakin mengerucut. Setidaknya sudah ada 18 klub yang menyatakan kesiapannya untuk tampil pada kompetisi ini. Komitmen masing-masing klub terlihat pertemuan manager (managers meeting) digelar di Hotel Borobudur, Jakarta, Sabtu lalu.

Dukungan terhadap perhelatan ISL juga datang dari anggota Exco PSSI, yakni Robertho Rouw, Toni Apriliani, Erwin Budiawan dan La Nyalla Mattalitti. Mereka hadir pada pertemuan manager dan berkomitmen untuk memberikan dukungan.

Erwin menegaskan tidak ada kendala bagi PT Liga dalam menggelar ISL baik dari bidang alih status dan transfer pemain, bidang kompetisi, perwasitan, dan keamanan.  "Semua perangkat yang dibutuhkan untuk digelarnya kompetisi cukup," ujar Erwin.

Sementara itu, Ketua Umum Persija Jakarta, Ferry Paulus yakin ISL akan berjalan eksis. Ferry percaya, penonton dan suporter Persija akan mendukung perhelatan ini. Ferry juga tidak khawatir dengan konflik internal yang melanda timnya.

”Kita lihat saja nanti, eksistensi akan menjawab semuanya. Kita optimis bahwa kami memang Persija yang asli,”jelasnya. 

Klub peserta managers meeting, Sabtu, 19 November 2011:  Sriwijaya FC, PSPS Pekanbaru, Persija Jakarta, Pelita Jaya, Persib Bandung, Persela Lamongan, Arema Indonesia, Deltras Sidoarjo, Persiba Balikpapan, Persisam Samarinda, Mitra Kukar FC, Pesipura Jayapura, Persiwa Wamena, Persidafon, Gresik United, Persiram Raja Ampat, PSMS Medan, dan PSAP Sigli.

Komite Etik Panggil 3 Anggota Exco PSSI

La Nyalla Mattalitti, siap lawan melawan..!!
Komite Etik PSSI memanggil tiga anggota Komite Eksekutif, La Nyalla Mattalitti, Tony Apriliani, dan Erwin Dwi Budiman, Selasa, 22 November 2011. Ada dua poin utama yang ditanyakan kepada ketiga anggota Exco tersebut.

Pertama, mengenai surat yang dikirimkan kepada FIFA soal keputusan PSSI terkait kompetisi musim 2011-2012. Kedua, mengenai pertemuan yang dilakukan di Surabaya beberapa waktu lalu.

"Kami cuma meminta keterangan dan klarifikasi," kata Ketua Komite Etik PSSI, Todung Mulya Lubis di kantor PSSI.

"Ada dua poin besar yang kami tanyakan. Pertama, mengenai kabar tiga anggota Exco yang mengirim surat ke FIFA soal keputusan PSSI terkait kompetisi. Dan soal pertemuan di Surabaya yang dihadiri 21 Pengprov dan sejumlah klub ISL."

Menurut Todung, pemanggilan belum sampai kepada pemeriksaan. Bahkan dia juga belum tahu apakah apakah kedua poin yang ditanyakan kepada ketiga Exco masuk ranah etika atau tidak.

"Dari hasil pertemuan ini, baru akan kami kaji dahulu sesuai pertimbangan Kode Etik yang menjadi pegangan utama kami. Kalau memang dua hal ini masuk ranah Kode Etik, maka kami akan melakukan pemeriksaan informal," tandasnya.

Sementara itu, usai memenuhi panggilan, La Nyalla Mattalitti menegaskan jika Komite Etik tidak memiliki kewenangan memberikan sanksi kepada Komite Eksekutif.

"Tadi tidak ada pemeriksaan, hanya tanya jawab dan klarifikasi saja. Dan saya kira, tidak ada aturannya Komite Etik dapat memberikan sanksi. Wewenang mereka hanya memberi saran saja," ujarnya.

"Tapi kalau dikenakan sanksi, saya juga tidak takut. Seandainya diipecat juga, saya tidak ada urusan. Kami hanya meminta agar semua permasalahan ini (dualisme kompetisi), solusinya KLB," tandas La Nyalla.

Mengenai Saya

Foto saya
Sigli, Aceh, Indonesia
 

© Copyright THE LAN 2007 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.