News Update :
Faisal Abdullah Al Makki. Diberdayakan oleh Blogger.

TheLAN Actions

FIFA KLASEMEN

Tak Ada Sanksi FIFA bagi Indonesia

Senin, 30 Mei 2011

JAKARTA, — Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA) tidak akan menjatuhkan sanksi kepada Indonesia. Informasi itu diperoleh pegiat Gerakan Reformasi Sepak Bola Nasional Indonesia dari Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke dalam pertemuan di markas FIFA, Zurich, Swiss, Minggu (29/5/2011).
"Confirm (dipastikan) tidak ada sanksi buat Indonesia dan tidak ada di agenda kongres. Saya baru bertemu Jerome Valcke," kata Farid Rahman, delegasi khusus Gerakan Reformasi Sepak Bola Nasional Indonesia (GRSNI), melalui pesan singkat (SMS), seusai bertemu Valcke. Untuk meyakinkan pertemuannya dengan "orang penting kedua" FIFA itu, ia mengirim fotonya bersama Valcke.
Perdebatan seputar ada atau tidaknya sanksi dari Asosiasi Sepak Bola Internasional untuk Indonesia menyusul kongres PSSI yang gagal pada 20 Mei lalu telah menjadi polemik di Tanah Air lebih dari sepekan terakhir. Dalam beberapa kesempatan, beberapa anggota Komite Normalisasi (KN), termasuk Ketua KN, Agum Gumelar, sering melontarkan pernyataan soal kemungkinan besar adanya sanksi FIFA bagi Indonesia.
Komite Eksekutif FIFA dijadwalkan menggelar sidang, Senin (30/5/2011), yang salah satu agendanya membahas laporan perkembangan kisruh sepak bola Indonesia, termasuk kongres PSSI yang gagal. Dari pertemuannya dengan Valcke sekitar 30 menit itu, menurut Farid, sidang Komite Eksekutif FIFA juga tidak mengagendakan pembahasan sanksi untuk Indonesia.
"Sidang Exco FIFA akan membahas laporan (Thierry) Regenass dan Frank van Hattum yang hadir dalam kongres PSSI," ujar Farid. Regenass adalah Direktur Asosiasi Anggota dan Pengembangan FIFA, sementara Van Hattum adalah anggota Komite Asosiasi FIFA.
Menurut Farid, informasi yang diperolehnya dari Valcke juga menyebutkan soal status dan kelanjutan KN. "Tentang keputusan perpanjangan KN dan siapa yang duduk di KN, hal itu masih akan dibicarakan di Komite Asosiasi (FIFA)," ujar Farid.
Agum Gumelar dan anggota KN, Joko Driyono, juga ke Swiss dan dijadwalkan bertemu Regenass pada Minggu kemarin. Selain itu, keduanya juga dijadwalkan hadir pada kongres FIFA, Senin ini dan Selasa besok, mewakili PSSI. (ANG/SAM)

Kisah Negara yang Pernah Disanksi FIFA

Rabu, 25 Mei 2011

Jakarta - Sudah ada 18 negara yang pernah menerima sanksi dari FIFA. Lalu kenapa dan bagaimana sampai bisa federasi-federasi tersebut mendapatkan hukuman?

Buntut tidak rampungnya Kongres PSSI 20 Mei lalu, yang sebenarnya digelar untuk memilih kepengurusan 2011-2015, Indonesia disebut-sebut tengah dalam ancaman dari sanksi FIFA.

Adalah Ketua Komite Normalisasi (KN) Agum Gumelar yang berkata demikian, usai ia bertemu dengan perwakilan FIFA Thierry Regenass sehari setelah kongres di Hotel Sultan.

Namun dari apa yang sudah dijabarkan sebelumnya, apakah memang Indonesia patut disanksi? Apakah sudah ada pelanggaran statuta FIFA yang dilakukan dalam kongres?

Sekadar memberi informasi, di bawah ini detiksport memberi gambaran kenapa sebuah negara bisa dijatuhi sanksi oleh FIFA. Bosnia Hezergovina, Iran, Yunani, Nigeria dan Irak jadi sampelnya.

1. Bosnia: Mereka disanksi 1 April lalu karena memiliki tiga presiden asosiasi sepakbola ( NFSBiH). Kenapa tiga? Itu sebagai bentuk perwakilan dari tiga etnis utama di sana (Bosnian, Croatia dan Serb). FIFA meminta mereka memilih satu presiden namun ditolak karena (salah satu alasannya) sistem politik di negara mereka demikian. Pemimpin negara dirotasi bergantian supaya tiga etnis itu dapat giliran berkuasa. Dalam hal ini Bosnia melanggar statuta FIFA bahwa presiden federasi hanya boleh dijabat satu orang.

2. Irak: Irak dihukum sementara FIFA pada 20 November 2009. Sebabnya adalah tindakan pemerintah Irak yang membubarkan Komite Olimpiade Nasional dan semua induk olahraga di negara tersebut (termasuk asosiasi sepakbolanya). Sanksi pada Irak ini kemudian dicabut pada 19 Maret 2010. Dalam hal ini ada intervensi pemerintah terhadap asosiasi

3. Nigeria: Disanksi 4 Oktober 2010. Sebabnya adalah: 1.) Menteri Olahraga Nigeria memulai liga tanpa menerapkan degradasi dari musim berikutnya. 2.) Komisi Olahraga Nigeria memaksa Sekjen Federasi Sepakbola Nigeria (NFF) Musa Amadu untuk melepaskan jabatannya. 3.) Melarang kepengurusan baru Federasi Sepakbola Nigeria untuk melakukan tugasnya. Dalam hal ini pemerintah Nigeria melakukan intervensi.

4. Yunani: Diskorsing FIFA pada 3 Juli 2006, meski kemudian dicabut tanggal 7 Juli tahun yang sama. Yunani ini melanggar aturan FIFA soal larangan adanya intervensi pemerintah. Disebutkan Menteri Olahraga Yunani mengeluarkan aturan yang dianggap FIFA menodai independensi Asosiasi Sepakbola Yunani (HFF)

5. Iran: Di skors karena Pemerintah memecat Presiden Federasi Sepakbola Iran (IRIFF) Mohammded Dadkan pasca kegagalan timnasnya di Piala Dunia 2006. Hukuman jatuh 23 November 2006 dan dicabut 19 Desember 2006. Dalam hal ini Iran dianggap melanggar pasal 17 Statuta FIFA.

Dari kelima kasus itu dan kasus-kasus yang terjadi di 13 negara lainnya, alasan FIFA menjatuhkan sanksi karena adanya pelanggaran statuta FIFA dan juga intervensi pemerintah, yang mana diatur dalam pasal 13 ayat 1 poin G.

Lalu sebelum memberi sanksi FIFA terlebih dahulu memberi peringatan dan mereka menyebut batas akhir tanggal yang harus dipenuhi, jika sebuah negara mau terhindar dari sanksi. Peringatan itu biasanya datang seminggu sebelum batas waktu serta ada yang beberapa bulan lamanya.
nah... Bagaimana dengan Indonesia?? Jika sampai 30 Mei 2011 (Sidang Exco FIFA) PSSI dalam hal ini KN belum bisa menghasilkan Ketua Baru, PSSI atau INDONESIA, siap menerima kenyataan Pahit.
SANKSI FIFA..

Agum Siap Tindak Oknum Perusak Kongres

Selasa, 24 Mei 2011


JAKARTA, Ketua Komite Normalisasi, Agum Gumelar, menyatakan siap menindak tegas oknum-oknum yang dinilai sudah merusak jalannya Kongres PSSI 20 Mei lalu. Pernyataan ini merupakan tanggapan Agum atas pertanyaan dan masukan dari anggota Komisi X DPR dalam rapat dengar pendapat di Gedung DPR, Senayan, Selasa (24/5/2011).
"Kami masih menjabat sebagai pelaksana tugas keseharian PSSI. Jadi, dalam hal ini kami melakukan pembenahan. Saran dari bapak-ibu soal sanksi disiplin, kami sedang memproses untuk itu. Kami akan menjatuhkan sanksi kepada mereka yang dinilai tidak disiplin lewat sidang Komisi Disiplin PSSI. Untuk ini, kami mohon dukungan dari Komisi X," kata Agum.
Dalam rapat ini, anggota Komisi X mengharapkan adanya tindakan tegas kepada oknum-oknum yang dinilai telah memaksakan kehendak pada saat kongres lalu. Komisi X meminta oknum ini ditindak melalui sidang Komisi Disiplin.
"Kami meminta Komite Normalisasi untuk melakukan sidang Komisi Disiplin dan memberi sanksi kepada oknum yang menggagalkan kongres," ujar Zulfadhli dari Fraksi Golkar.
Agum kemudian meminta peran dari pemerintah untuk mengamankan jalannya kongres lanjutan. Hal ini diminta jika akhirnya FIFA masih memberikan kesempatan lagi kepada Indonesia untuk menggelar pemilihan pengurus PSSI periode 2011-2015.
"Jika nantinya ada kongres lanjutan, maka kami meminta jaminan semua pihak bisa mengikuti aturan yang ada. Kami meminta pemerintah (Menpora) membujuk mereka yang mengikuti kongres untuk tunduk pada aturan FIFA," ujar Agum.
Nasib sepak bola Indonesia sendiri baru akan diputuskan FIFA pada rapat Komite Eksekutif mereka pada tanggal 30 Mei mendatang. Sebelum tanggal tersebut, tepatnya tanggal 29 Mei, Agum berencana bertemu Presiden FIFA Sepp Blatter untuk memohon agar otoritas tertinggi sepak bola dunia tersebut tidak memberikan sanksi.

Petir dan Hujan Bubarkan Latihan PSAP

Kamis, 12 Mei 2011

PEMAIN PSAP Sigli mendengar instruksi pelatih sebelum menjalani latihan di Stadion Rondong Demang, Tenggarong, Kukar, Kalimantan Timur, petang kemarin. FOTO-IST

SIGLI -Latihan skuad PSAP Sigli, Pidie, di Stadion Rondong Demang Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, Rabu (11 /5) petang, dibubarkan hujan deras dan petir.

“Kemarin sore, kita langsung berlatih di markas Mitra Kukar. Saat Ferry Komul dkk sedang serius berlatih, tiba-tiba hujan deras dan dentuman petir turun. Akhirnya, kita pun mengakhiri latihan itu,”  lapor arsitek PSAP, Anwar melalui saluran telepon dari Kalimantan Timur, tadi malam.

Menyusul peristiwa alam itu, pemain terpaksa lari mencari tempat berteduh. Pun begitu, untuk menghindari hal-hal tidak diinginkan, tim pelatih tak melanjutkan sesi latihan. Setelah hujan reda, pemain PSAP bersiap-siap kembali ke penginapan.

Sebenarnya, sesuai jadwal yang diberikan Panpel, Reza cs berlatih Rabu pagi. Namun, kata Anwar, mengingat kondisi pemain yang masih lelah karena perjalanan jauh, akhirnya dirinya memutuskan latihan digelar petang. Sebelum hujan dan petir turun, mereka masih dapat berlatih selama sejam.

Dalam latihan yang berlangsung dalam suasana kompak itu, Ikhwani dkk lebih banyak difokus pada pemulihan fisik. Hal ini tak lepas karena pemain PSAP masih keletihan. “Kita berlatih ringan dengan fokus pemulihan stamina anak-anak. Alhamdulillah, pemainpun bisa mengikutinya dengan baik,” kata ayah tiga anak tersebut.

Pada kesempatan itu, pelatih yang sukses membawa Persiraja serta PSAP promosi ke divisi utama menegaskan kepada Osas Saha cs agar fokus, konsentrasi, dan serius menghadapi babak delapan besar di Tenggarong. Karena, ini kesempatan terbaik bagi PSAP untuk mampu mencetak prestasi di level nasional.

“Kita sudah tiba di arena pertempuran sebenarnya. Sudah saatnya kita lupakan segala persoalan dan masalah yang ada. Kini, warga beserta pecinta PSAP menunggu hasil terbaik dari kita. Terlebih yang kita bawa kemari adalah harkat dan marwah Kabupaten Pidie,” tegas Anwar yang didampingi asisten pelatih, Armand dan pelatih kiper, Muzakkir.

Sementara itu, pagi ini, Reza Fandi, Ikhwani, Sayuti, Ferry Komul, Bustami dan Fakhrurrazi akan ujicoba Stadion Madya Aji Imbut yang merupakan venues. “Kita diberi jatah melakukan ujicoba lapangan dari pukul 07.00-08.00 WITA. Sementara PSMS diberikan waktu mulai pukul 09.00-10.00 WITA,” ungkapnya.

Tiba
Skuadra PSAP Sigli tiba di Tenggarong setelah menempuh perjalanan menggunakan pesawat komersial dari Banda Aceh, Jakarta dan Balikpapan. Sementara dari Balikpapan menuju Tenggarong menumpang bus dengan menempuh perjalanan selama 4 jam. Pukul 24.00 WITA, Rabu (11/5) dini hari, pemain PSAP berserta rombongan tiba di Tenggarong dan menginap di Hotel Karya Tapin II.

“Alhamdulillah kita sampai di Tenggarong dengan selamat. Semua pemain saat ini dalam kondisi sehat. Hanya saja, menu makan yang dipersiapkan oleh petugas tak sesuai di porsi makanan sedikit sehingga tidak cukup bagi kami, dan ini sudah kita laporkan pada petugas hotel, dan kita komplain saat tehnical meeting,” tukas  Anwar.

Seperti diketahui, pada babak delapan besar divisi utama Liga Indonesia musim 2010/2011, sebagai penghuni grup B, PSAP akan bertarung dengan PSMS Medan di Stadion Madya Aji Imbut, Tenggarong Seberang Kalimantan Timur, Kamis (13/5) malam. Lalu, Persiba Bantul dan tuan rumah Mitra Kukar.

Pertarungan melawan Ayam Kinantan (julukan PSMS) merupakan perang jilid ketiga. Di pertemuan pertama, PSAP sukses membungkam PSMS dengan skor 2-0 melalui gol Ferry Komul, dan Osas Saha. Sementara di leg kedua, PSAP menyerah 0-2 lewat gol berbau off-side dari Ary Yuganda, dan Rinaldo. Kini, di tempat netral, skuadra PSAP wajib membuktikan ketangguhan dan sekaligus sebagai modal pertama dalam babak 8 besar.(naz)    

Jelang Babak 8 Besar Divisi Utama PSAP Terganggu Panjar Kontrak Pemain

SIGLI - Persiapan skuadra PSAP Sigli menghadapi persaingan keras di babak delapan besar kompetisi divisi utama musim ini terganggu. Hal ini tak lepas dari belum dibayarnya panjar kontrak 25 persen, serta pemain tak menerima gaji selama empat bulan.

“Secara pribadi, saya sangat terganggu dengan belum lunasnya panjar kontrak di PSAP. Sepakbola ini kehidupan bagi saya serta juga untuk memenuhi kehidupan keluarga saya. Maunya panjar kontrak kami segera dibayar termasuk gaji,” lapor sejumlah pemain kepada Serambi, siang kemarin.

Menurutnya, selama memperkuat tim kesayangan masyarakat Kabupaten Pidie tersebut, pemain PSAP baru menerima gaji Oktober, Nopember, Desember 2010 dan Januari 2011. Sementara itu gaji untuk Februari, Maret, April, dan Mei masih belum diterima sama sekali.

Terkait soal belum lunasnya panjar kontrak 25 persen yang menjadi hak dari pemain, mereka mengaku sejak awal kompetisi berulangkali telah menanyakan kepada manajemen, dan pengurus. Ternyata, pemain hanya menerima janji-janji manis saja. Sementara panjar itu tidak dibayar juga.

“Waktu awal liga kami sudah berulangkali bertanya kepada pengurus dan manajemen soal pelunasan panjar kontrak. Pengurus selala saja berasalan akan mengusahakan atau menebar janji palsu. Tak lunasnya panjar, dan gaji akan membuat kami tak akan fokus dalam menghadapi pertandingan di babak 8 besar,” ungkap sejumlah pemain.

Para pemain mengaku jika publik sepakbola Pidie memiliki tuntutan agar mereka bisa sukses di Kalimantan Timur. Namun, kondisi belum menerima 25 persen panjar kontrak dan gaji setidaknya akan membuat penampilan mereka tak stabil. “Selama ini kami sudah berusaha agar bisa memenuhi tuntutan masyarakat. Kini, sudah saatnya kami dapat menerima hak kami,” demikian pengakuan pemain PSAP.

Sementara itu, dari sumber-sumber Serambi, bahwa untuk kompetisi musim ini, skuad PSAP Sigli memiliki dana yang berasal dari APBK  Perubahan (APBK-P) Rp 200 juta, bantuan Gubernur Aceh Rp 650 juta, biaya promosi dari pihak ketiga Rp 150 juta, dan APBK tahun 2011 sebanyak Rp 2 miliar.

Dari jumlah dana mencapai Rp 3 miliar tersebut, ternyata hak para pemain PSAP kompetisi musim 2010/2011 ini belum juga lunas. Kini manajemen dan PSAP Sigli cuma memiliki satu-satunya sumber untuk membayar hak pemain yakni dari bantuan Pemerintah Aceh lewat APBA 2011. Dana bantuan itu berjumlah Rp 1,5 miliar, karena pihak dari propinsi memang plot dana untuk empat Aceh yang berlaga di divisi utama.

Belum bayar panjar
Manejer PSAP Sigli, Muhammad Yasin Amin, mengakui panjar kontrak 25 persen belum dibayar kepada pemain. Panjar tersebut direncanakan akan dibayar dalam waktu dekat ini.

“Saya telah membicarakan dengan Bupati Pidie dan DPRK, agar bisa dianggarkan dana pada perubahan anggaran tahun ini untuk membayar panjar kontrak 25 persen pemain. Dan, mereka telah menyetujuinya,” kata Yasin yang menghubungi Serambi, Selasa (10/5) kemarin.

Dalam kesempatan tersebut, Kolonel sapaan M Yasin menegaskan jika gaji pemain PSAP telah dibayar terhitung Desember 2010 hingga April tahun ini. Sementaran untuk jatah bulan Mei, pihak pengurus belum membayarnya. Namun, gaji tersebut akan dilunasi ketika para pemain pulang dari Kalimantan Timur.

Dikatakan, kendati gaji pemain untuk bulan Mei belum dibayar pihak pengurus. Akan tetapi, pemain telah meminjam uang pada manajemen Rp 9 juta hingga 15 juta. “Saya yakin anak-anak tak terkendala melakoni pertandingan melawan PSMS, Persiba Bantul dan Mitra Kukar pada laga delapan besar ini,” kata Kolonel.

Ia menjelaskan, prestasi yang telah diukir anak-asuh Anwar ini patut dibanggakan karena Laskar Aneuk Nanggroe sukses melaju ke delapan besar. Untuk itu, seharusnya pemerintah daerah harus lebih peduli terhadap kebangkitan PSAP.

Kepedulian itu harus dituangkan dalam pengalokasian dana yang seimbang bagi tim kebanggaan masyarakat Pidie ini. Seperti sekarang ini, kata Kolonel, dana yang diperlukan Rp 7,2 miliar, namun yang dianggarkan dalam APBK justru Rp 2 miliar. Padahal, dana yang telah habis sejak putaran pertama kerdua mencapai Rp 4 miliar lebih. “Makanya kendati saat ini kubu PSAP kekurangan dana, namun pemain harus tampil lebih maksimal untuk melangkah ke Liga Super. Karena hal itu sudah target kita,” demikian Kolonel.(naz/c43)  
*** serambi indonesia

Bakrie Beli Saham Klub Sepakbola Belgia

Minggu, 01 Mei 2011

Foto: Andhika Nuraga Bakrie, anak Nirwan Bakrie, berpose dengan kaos official Vise. Saat ini pemegang saham mayoritas di Klub Vise adalah keluarga Bakrie.
Liege - Mayoritas saham Klub sepakbola Royal Cercle Sportif Vise (CS Vise) kini dikuasai Keluarga Bakrie melalui PT Pelita Jaya Cronus. Klub tersebut resmi dibeli Pelita 15 April 2011.

"Kami sudah menandatangani kontrak pembelian saham tersebut 15 April 2011. Mayoritas saham klub Vise sekarang dikuasai keluarga Bakrie melalui Pelita Jaya," jelas Iman Djuniardi, Direktur Vise saat berbincang-bincang dengan detikLanersSport.

Namun Iman tidak mau menjelaskan berapa nilai pembelian saham klub tersebut. Dia hanya bilang lebih dari 50 persen sahamnya telah dikuasai Pelita Jaya.

Dijelaskan Iman, meski telah membeli saham mayoritas namun secara kepengurusan klub, Pelita Jaya tetap mempercayakan Thiry sebagai presiden klub. Pelita Jaya hanya memasukan beberapa orangnya di klub tersebut, seperti Andhika Nuraga Bakrie, sebagai chairman klub, dan Iman Djunardi sebagai direktur klub.

Klub Vise saat ini berada peringkat 5 divisi II Belgia. Meski demikian, kata Iman, masa depan klub ini diharapkan bisa cemerlang dalam 2-3 tahun mendatang. Sebab secara infrastruktur klub ini sudah baik.

Salah satu infrastruktur yang dimili vise adalah Vise Football Academie (VFA). Akademi ini memiliki setidaknya 400 siswa yang usianya mulai dari 6 tahun hingga 17 tahun. Selain itu VFA punya 10 lapangan untuk berlatih.

“Vise punya sistem pembinaan pemain muda yang sangat bagus di bawah Akademi Sepakbola Vise. Kami punya 40 tim usia 6-17 tahun bernaung di bawah akademi tersebut dengan total jumlah pemain muda sekitar 600 orang,” timpal Roberto Regis Milano, Executif Vice President Vise kepada detikLanersSport.

Mantan Presiden klub sepakbola Italia Torino itu menambahkan,selain infrastruktur wilayah Vise yang berbatasan dengan Belanda dan Jerman diharapkan bisa mengadopsi kultur sepakbola yang bagus dari kedua negara tersebut.

"Selain itu bermain di Vise bisa menjadi batu loncatan dan sekaligus menempa mental untuk menuju liga terkemuka Eropa di Belanda, Jerman, Inggris, Spanyol, Italia, dan Prancis,” tutup Roberto.

PSAP Lolos ke Delapan Besar

Banda Aceh- PSAP Sigli, Aceh, memastikan diri lolos ke babak delapan besar
Kompetisi Ti-Phone Divisi Utama Liga Indonesia setelah mencukur PS Bengkulu 5-0
pada pertandingan terakhir musim kompetisi 2010-2011 di Stadion Kuta Asan,
Sigli, Sabtu (30/4).

Tiga dari lima gol PSAP diciptakan Osas Marvelous Ikpefua pada menit ke-13, 30,
dan 41, sedangkan dua gol lainnya disumbangkan Feri Komul pada menit ke-25 dan
Sukman Suaib ke-72.

Kemenangan itu memantapkan PSAP di peringkat kedua klasemen akhir Divisi Utama
Liga Indonesia Grup I dengan mengoleksi 47 poin dari 24 pertandingan dengan 14
kali menang, lima kali bermain seri, dan lima kali kalah. Peringkat pertama
diduduki Persiraja Banda Aceh dengan nilai 48, hasil 24 kali main, 15 kali
menang, 3 kali seri dan 6 kalah. Persiraja memasukkan 43 gol dan kemasukan 25
gol.

Tampil di hadapan sekitar 7.000 pendukungnya, PSAP tampil lamban pada
menit-menit awal babak pertama, sedangkan PS Bengkulu menampilkan pola bertahan.
Setelah melewati 10 menit babak pertama, pemain PSAP mulai bermain menyerang.
Kerja sama Sukman Suaib, Feri Komul, Moussa Dit Bengue Traore di lini tengah
PSAP mampu membuka peluang Osas Marvelous Ikpefua, striker haus gol tuan rumah.
PSAP membuka kemenangan melalui gol Osas Marvelous Ikpefua pada menit ke-13
melalui titik putih. Hadiah penalti berawal dari kemelut di depan gawang PS
Bengkulu yang dikawal Ardana.
Bola liar di depan gawang tersebut menyentuh tangan seorang pemain belakang PS
Bengkulu. Wasit Suprapto menunjuk titik putih. Osas Marvelous Ikpefua yang
mengeksekusi tendangan penalti mampu memperdaya Ardana. Skor berubah 1-0 untuk
PSAP. Sejak itu, gol terus mengalir ke gawang PS Bengkulu, yang tengah dilanda
masalah finansial.

Tim provinsi Aceh lainnya, PSLS Lhok Seumawe mengalahkan tamunya PSSB Bireuen
2-0 pada pertandingan "Derbi Aceh" I di Stadion Tunas Bangsa, Lhokseumawe,
Provinsi Aceh. Dua gol PSLS diciptakan Carlos Raul pada menit ke-49 dan Anton
Irawan ke-67. Kemenangan itu membuat posisi PSLS di peringkat sembilan klasemen
akhir dengan mengemas 29 angka dari 24 pertandingan.
Sementara itu, Persipasi Kota Bekasi mengalahkan tuan rumah Persires Rengat 3-1
dalam pertandingan di Riau, Sabtu. Tiga gol Persipasi masing-masing dicetak
Mansyur (2), Emalue Serge (9) dan Munirul Islam (68).  Gol balasan Persires
dicetak Lubus (33).

Meski menang, Persipasi gagal lolos ke babak delapan besar. Pasalnya, Persipasi
hanya menduduki peringkat kelima klasemen sementara. Jika dibandingkan dengan
capaian musim sebelumnya, hasil ini memperlihatkan penurunan prestasi Persipasi.
Tahun lalu Persipasi berhasil menempatkan diri di peringkat kedua klasemen
akhir, meski akhirnya kalah bersaing pada babak delapan besar.

Mengenai Saya

Foto saya
Sigli, Aceh, Indonesia

Arsip Blog

 

© Copyright THE LAN 2007 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.