News Update :

Jelang Babak 8 Besar Divisi Utama PSAP Terganggu Panjar Kontrak Pemain

Kamis, 12 Mei 2011

SIGLI - Persiapan skuadra PSAP Sigli menghadapi persaingan keras di babak delapan besar kompetisi divisi utama musim ini terganggu. Hal ini tak lepas dari belum dibayarnya panjar kontrak 25 persen, serta pemain tak menerima gaji selama empat bulan.

“Secara pribadi, saya sangat terganggu dengan belum lunasnya panjar kontrak di PSAP. Sepakbola ini kehidupan bagi saya serta juga untuk memenuhi kehidupan keluarga saya. Maunya panjar kontrak kami segera dibayar termasuk gaji,” lapor sejumlah pemain kepada Serambi, siang kemarin.

Menurutnya, selama memperkuat tim kesayangan masyarakat Kabupaten Pidie tersebut, pemain PSAP baru menerima gaji Oktober, Nopember, Desember 2010 dan Januari 2011. Sementara itu gaji untuk Februari, Maret, April, dan Mei masih belum diterima sama sekali.

Terkait soal belum lunasnya panjar kontrak 25 persen yang menjadi hak dari pemain, mereka mengaku sejak awal kompetisi berulangkali telah menanyakan kepada manajemen, dan pengurus. Ternyata, pemain hanya menerima janji-janji manis saja. Sementara panjar itu tidak dibayar juga.

“Waktu awal liga kami sudah berulangkali bertanya kepada pengurus dan manajemen soal pelunasan panjar kontrak. Pengurus selala saja berasalan akan mengusahakan atau menebar janji palsu. Tak lunasnya panjar, dan gaji akan membuat kami tak akan fokus dalam menghadapi pertandingan di babak 8 besar,” ungkap sejumlah pemain.

Para pemain mengaku jika publik sepakbola Pidie memiliki tuntutan agar mereka bisa sukses di Kalimantan Timur. Namun, kondisi belum menerima 25 persen panjar kontrak dan gaji setidaknya akan membuat penampilan mereka tak stabil. “Selama ini kami sudah berusaha agar bisa memenuhi tuntutan masyarakat. Kini, sudah saatnya kami dapat menerima hak kami,” demikian pengakuan pemain PSAP.

Sementara itu, dari sumber-sumber Serambi, bahwa untuk kompetisi musim ini, skuad PSAP Sigli memiliki dana yang berasal dari APBK  Perubahan (APBK-P) Rp 200 juta, bantuan Gubernur Aceh Rp 650 juta, biaya promosi dari pihak ketiga Rp 150 juta, dan APBK tahun 2011 sebanyak Rp 2 miliar.

Dari jumlah dana mencapai Rp 3 miliar tersebut, ternyata hak para pemain PSAP kompetisi musim 2010/2011 ini belum juga lunas. Kini manajemen dan PSAP Sigli cuma memiliki satu-satunya sumber untuk membayar hak pemain yakni dari bantuan Pemerintah Aceh lewat APBA 2011. Dana bantuan itu berjumlah Rp 1,5 miliar, karena pihak dari propinsi memang plot dana untuk empat Aceh yang berlaga di divisi utama.

Belum bayar panjar
Manejer PSAP Sigli, Muhammad Yasin Amin, mengakui panjar kontrak 25 persen belum dibayar kepada pemain. Panjar tersebut direncanakan akan dibayar dalam waktu dekat ini.

“Saya telah membicarakan dengan Bupati Pidie dan DPRK, agar bisa dianggarkan dana pada perubahan anggaran tahun ini untuk membayar panjar kontrak 25 persen pemain. Dan, mereka telah menyetujuinya,” kata Yasin yang menghubungi Serambi, Selasa (10/5) kemarin.

Dalam kesempatan tersebut, Kolonel sapaan M Yasin menegaskan jika gaji pemain PSAP telah dibayar terhitung Desember 2010 hingga April tahun ini. Sementaran untuk jatah bulan Mei, pihak pengurus belum membayarnya. Namun, gaji tersebut akan dilunasi ketika para pemain pulang dari Kalimantan Timur.

Dikatakan, kendati gaji pemain untuk bulan Mei belum dibayar pihak pengurus. Akan tetapi, pemain telah meminjam uang pada manajemen Rp 9 juta hingga 15 juta. “Saya yakin anak-anak tak terkendala melakoni pertandingan melawan PSMS, Persiba Bantul dan Mitra Kukar pada laga delapan besar ini,” kata Kolonel.

Ia menjelaskan, prestasi yang telah diukir anak-asuh Anwar ini patut dibanggakan karena Laskar Aneuk Nanggroe sukses melaju ke delapan besar. Untuk itu, seharusnya pemerintah daerah harus lebih peduli terhadap kebangkitan PSAP.

Kepedulian itu harus dituangkan dalam pengalokasian dana yang seimbang bagi tim kebanggaan masyarakat Pidie ini. Seperti sekarang ini, kata Kolonel, dana yang diperlukan Rp 7,2 miliar, namun yang dianggarkan dalam APBK justru Rp 2 miliar. Padahal, dana yang telah habis sejak putaran pertama kerdua mencapai Rp 4 miliar lebih. “Makanya kendati saat ini kubu PSAP kekurangan dana, namun pemain harus tampil lebih maksimal untuk melangkah ke Liga Super. Karena hal itu sudah target kita,” demikian Kolonel.(naz/c43)  
*** serambi indonesia
Share this Article on :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto saya
Sigli, Aceh, Indonesia
 

© Copyright THE LAN 2007 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.